Sabtu, 27 September 2014

Menjadi Ibu Siaga

Masa anak adalah masa dipenuhi dengan prilaku meniru, eksplorasi, kebohongan, dan rasa ingin tahu yang lebih, adapula prilaku dan tindakan lainnya.

Hari ini kembali dikecohkan dengan anak gadis saya yang berusia 9tahun, kelas 4SDIT. Dia sedang gemar mengikuti bahasa gaul dan eksplorasi perasaannya. Ketakutan saya tiap saat adalah adanya salah pergaulan tetapi saya kurang memantau. Saya selalu berharap dan berdoa tiap kali dia sedang berbuat tidak sewajarnya atau butuh kehadiran saya, dan saya lah yang ada didekatnya. Seperti saat ini teman-teman sekolah dadakan ingin main kerumah, atas introgasi setelah kejadian asisten cowok yang bertugas sebagai jemputan, mengatakan kalo 'mama sudah tahu dan ijinkan'. Di bawanya 3 teman perempuan beriringan yg satu dengan sepeda sedangkan yang lainnya ikut serta dengan kendaraan motor kerumah kami yang jaraknya cukup jauh untuk usianya yang membutuhkan waktu 10menit berkendara motor.

Mereka bukan untuk kerja kelompok tetapi main saja, saya berpikir kenapa orangtuanya membiarkan anak-anakny bermain semaunya tanpa pantauan. Apakah mereka kurang peduli disaat mereka merasa sibuk?...sesibuk-sibuknya saya, pribadi saya ini tanggung jawab orangtua untuk tahu anak sedang apa?bergaul dengan siapa? Dan kemana bila tidak dirumah?

Bagi orang tua pun sudah semestinya memiliki etika bila mengijinkan anaknya berkunjung kerumah teman dengan waktu yang lama, seperti:
1. Menanyakan kepada siswa atau orangtua yang dikunjungi apa benar main kerumahny?
2. Bila benar berkunjung, sampaikan salam atau ucapan terimakasih untuk saling memantau anak.
3. Biasakan agar anak di antar sampai tempat tujuan dan dijemput kembali.
4. Untuk jaga-jaga, anak dibawakan bekal makanan lebih agar anak tidak merasa kelaparan.
5. Perhatikan tujuan anak bermain dan bila untuk tugas sekolah, tanyakan hasilnya. Agar komunikasi dua arah tetap terjalin.

Sudah selayaknya kewajiban kita untuk menjaganya, untuk menghindari penyesalan dikemudian hari. Agar perkembangan usia anak dapat berjalan dengan sewajarnya, karena dasar lah yang menentukan perkembangan nantinya serta membentuk kejiawaannya.

Ini saya sampaikan atas dasar pengetahuan saya belaka, tidak bermaksud merasa paling benar, tetapi jika orangtua yang hanya membiarkan anak begitu saja bermain kerumah teman tanpa ada basa basi, ataupun tidak adanya perhatian kepada anak seperti yang mengantarkan sampai dengan menjemputnya dari mereka sendiri, tetapi justru pihak yang dikunjungi direpotkan juga sampai meski antar dan jemput, tanpa ada ucapan apapun pastinya manusiawi saya merasa tidak nyaman, dan meski di ambil tindakan dengan teguran buat kebaikan.

Semoga kita dijauhkan dari prilaku menyusahkan orang lain, agar semakin berkurang prilaku menelantarkan anak ketika mereka butuh kehadiran ayah atau ibu, ataupun keluarga terdekat lainnya.

0 komentar: