Sabtu, 27 September 2014

Ukir hatiku

"Besok aku pergi haji, ma!"...semangat Miki kemaren sampaikan ke saya.... suaranya selalu bersemangat bila mengutarakan sesuatu, paras wajahny pun menenangkan saya, tiap kali saya pulang kerja dia lah yang tercepat menyambut saya.

Anak ini bagi saya adalah pelipur lara, dia terlahir memang untuk menenangkan kami, meneduhkan! Ingat kala itu, kami dalam puncak emosi, lupa diri.... miki terbangun ditengah malam, dia hanya duduk dan menendengarkan.... disela pertikaian, dia terucap teduh: "mama jangan nangis! Wajah saya perpaling memandangnya, ternyata dia memandang saya sendu dengan linangan air mata, berlanjut: "mama...papa...sudah!".... tidak tertahan apapun saya peluk erat dia, jadikan kami sadar akan kebesaran cinta bukan untuk saling mempersalahkan.

Seperti halnya hari ini, Saptu ini manasik di adakan di sekolah SDIT, Kak Lani dan Miki berangkat dengan berkendara motor bersama saya. "Mah, salah parkir, bukan disini!" Lani sedang tumbuh menjadi anak perempuan yang jutek dan argumen, beberapa bilan belakangan bahasa dan sikapnya terdengar kurang sopan, sering kali membuat saya kesal. Mungkin inilah prosea timbuh kembangnya, yang mengajarkan saya agar lebih bersabar. Miki hanya terdiam asik santai ikuti arahan saya. Meski Lani saya tegur, tetap saja dia ingin berdekatan dengan saya, dwngan wajah merasa bersalah.

Perjalanan Eskul mereka buat saya membawa ketenangan, mengajarkan sikap dan akhlak mulia, dosa-dosa saya pupus karenanya, karenanya saya lebih belajar bersabar. Karena mereka saya menjadi lebih baik dalam bersikap, karena mereka jua saya bisa sangat berarti. Karena mereka bekal saya menjadi ibu.... Ibu yang akan terukir namanya di hati mereka

0 komentar: