Selasa, 23 Desember 2014

Pertama kali naik Pesawat

Liburan telah tiba, senang banget anak-anak. Rutinitas harian sekolah llibur 2 mingguan. Terutama buat Lani, alhamdulillah jerih belalajar dn sekolahnya dapat dinikmati dengn bukti prestasi ranking ke 2 dipertahankan untuk kedu kalinya. Selmat y nak.... mama dn papa bangga sekali sama usahamu walaupun kamu sedikit kecewa untuk mendapat prestasi pertama. Ini sudah luar biasa, semangat belajar kmu sudah terbuktikan.

Tidak beda dengan Mikhail, banyak canda, manja juga rasa sayangnya tetap bisa dibuktikan dengan semangat hasilnya. Meski cadelnya berpengaruh luaar biasa, sebut r jadi l, pengaruh banget ke penulisan yang terbalik letaknya 'lumah', ragu, maksud b ditulis p, hahaha... jadi ketawa lihatnya.

Sama juga dengan Emily, gadis cilik gemesin. Gaya centilnya heboh suka bikin pusing hehe.... bersyukur semakin mandiri dn cerdas. Putri yang cukup berani ngak malu sama orang baru. Gayanya mengakrabkan, tapi kalau sudah datang jailnya, bikin pusing.

Masing-masing mereka beda karakter, tapi rasa sayangnya menyatukan. Mereka saling peduli, ditunjukan kalau sudah main bersama meski ada kenakalan kecil diantara mereka, tetapi rasa perhatiannya luar biasa saling mendukung. Seperti saatku tegur Miki dengan suara keras, Emily kan marah dan mencoba meleraiku dengan emosi kadang dengan pukulan ringan ketubuhku. Atau rasa sayang kakak ditunjukan dengan melindungi Emily dengan pukukan ketika aku tegur karena kenakalannya.

Jelang liburan kali ini luar biasa, kami bisa pergi selama 5 hari keluar kota, bukan lagi hanya keBandung, tapi kami berlima ke Yogjakarta.... iya... Yogja, luar biasa... papa bisa penuhi janjinya buat kami berlima. Akan kuceritakan kisah perjalanannya di episode ceritaku berikutnya.

Sabar  dan pahami, inilah maksud papa yang disampaikan ke aku di lelahny usai pulang kerja dan bablas kuliah eksport-import singkat di jam 11.00pm. Letihnya aku tertangkap dengan kecewa, papa batalkan sepihak dan akan serahkn uangnya dengan nominal belasan juta yang bisa kusimpan tanpa meski ke Yogja berkendara mobil. Kecewa, jelas aku kecewa karena aku memikirkan anak-anak yang telah menanti liburan ini dan kami ngak mau di cap berbohong dengan mereka. Aku curahjan kekecewan sambil mengerjakan tugas statistik. "Bukan, nilai uang yang aku harapkan tapi janji dengn mereka. Cukup papa saja yang sampaikan dn uang itu tidak perlu diserahkan kepadaku". Sebenarnya lebih panjang yang kusampaikan. Esoknya papa wa aku tanyakan nama lengkap dan usia Emily, ternyata papa pesan tiket pesawat buat kami berlima, dan ini kejutan besar buatku. Papa putuskan untuk naik pesawat dengan biaya yang tidak murah, karena letihny berkendara mobil dia alihkan dengan pesawat. Terima kasih papa, buat bahagia liburan kesekian kali dan kali ini dengan pesawat, pengalaman tak akan terlupa buat Miki dan Emily, pertama kali terbang dengan Pesawat..waoooow takuuut, teriak mereka. "Aku takut bensinnya abis, aku takut jatuh!" Ucap Mikhail. "Aku takuut", Emily teriak sambil senyum ikut-ikutan.

0 komentar: