Lebaran ke 4 (empat) Bandung, sudah lama ingin mampir lihat penampilan permainan Angklung Saung Mang Udjo, kesampaian juga diliburan lebaran kali ini. Momen luar biasa, berasa banget bahagianya. Bukan cuma saya pribadi yang ngerasain, keluarga pun sama, juga terasa kenyamanan antusiasme pengunjung turut menikmati.
Kami datang untuk ukuran performance sore datang lebih awal, karena untuk pertunjukan siang sudah terlewati satu jam lebih, jadi kami menunggu kisaran jam 1 jam.
Harga Tiket masuk:
Rp. 70.000/orang dewasa
Rp. 50.000/anqk-anak kisaran 4-12 tahun
Sedangkan untuk orang asing, harga tiket masuk dibedakan kisaran Rp. 110.000/orang dewasa. Cukup adil secara hitungan rupiah sama sama dollar jauh melambung😊.
Sambil tunggu acara dimulai, waktu di isi keliling pasar Angklung yang satu lokasi sama penjualan tiket, jadi pas banget otomatis pengunjung antusias belanja pula. Selera belanja anak-anak terdorong pas liat pernak-pernik mainan dan aksesoris yang sesuai seleranya. Harganya beragam dari Rp. 15.000 berupa gunting kuku, penjepit rambut dan lainnya, sampai harga ratusan ribu berupa seperangkat angklung, sepatu, tas juga lainnya yang beragam.
Sempat tertegun dengan permainan Angklung yang dimainkan oleh seorang ibu yang sedang berlatih dengan iringan gitar, unik.. angklungnya seperti Piano ada penekannya yang terbuat dari bambu.
Rata-rata barang yang didagangkan terbuat dari kayu dan bambu, dengan beraneka ragam kerajinan. Indah.
Acara segera dimulai, setelah lokasi dibersihkan untuk pertunjukan sore, kami pun mendapatkan welcome drink pilihan sendiri, bisa memilih yang disuka, ada: es lilin, bajigur, aqua.
Sebelum acara dimulai, pengunjung dipersilahkan membaca sinopsis pertunjukan dan info mekanisme pertunjukan. Pembaca Acara menginformasikan tahap demi tahap acara dengan guyonan sundanya yang khas, ditambah maunya dipanggil mang Dude Herlino..hehehe... seru, interaksi mang Dude ke penonton membangkitkan semangat antusiasme.
Dimulai dengan penampilan Dalang, menunjukan kelihaiannya memainkan boneka wayang mang Cepot dkk, meski sebagian penonton ngak ngerti bahasa Sunda, tetap penampilan eayang yang turut serta berinterkasi dengan pemain gamelan membangkitkan gelak tawa penonton. Selang 15 (limabelas menit) lanjut penampilan penari mojang Priyangan di iringin Angklung dan alat music lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar