Alhamdulillah silaturahmi lebaran kerumah sahabat karib dari 20 tahun lalu selalu membawa hikmah bersaudaraan, hidupnya yang yang memang ngak mau mengikuti jaman selalu mengingatkan agar kami selalu saling bersyukur dengan apa yang kami miliki masing-masing, meski cobaan dan masalah hidup yang berbeda-beda, justru dengan mempererat silaturahmi menjadikan saling sharing ilmu berbagi ilmu bermuhasabbah dan bertadabur diantara masing-masing.
Untuk keberadaan materi tidak dapat di ukur sama ratakan dengan keberkahan yang Allah berikan, seperti keberkahan kebersamaan ini. Alhamdulillah sepulang dari sana, anak-anak dibekali oleh-oleh sepasang Dara cantik buat Miki dan Emily, tentunya senang banget. Berasa dapat mainan baru.
Hingga malam ini, dari sepasang burung Dara cantik mengingatkan saya akan perjalanan kisaran setahun lalu ke tanah haram, Umroh. Tanah suci, tanah yang penuh doa-doa dari segala penjuru, dimana disana bertumpah ruah suka cita, kebahagian dan berserah kepada sang Khalik. Kecantikan burung Dara mengingatkan akan ratusan burung dara selalu berterbangan ketika pagi dan petang bermain-main dihalaman masjidil Haram, keindahannya menjadi saksi mahluk Allah yang sedang bersimpuh.
Indah nian. Burung Dara dapat dijumpai dihalaman datang tiba-tiba, dan dapat dijumpai dihalaman hotel tempat bermalam. Kami dapat menyentuhnya dengan pakan ditangan, begitu nurut. Terlihat indah ketika banyak orang mengabadikan photonya bersama, termasuk saya.
Anehny, kotorannya cepat hilang. Saya belum pernah lihat petugas bersih-bersih ketika membersihkannya. Atau bisa jadi burung dari paham agar tidak semestinya mereka mengotori dipelataran tanah haram. Kalaupun ada yang tertinggal, kami pun masih tetap bisa sholat dipelataran tersebut, karena begitu bersih dan sucinya tanah Haram.
Bukan hanya di area masjidil haram, burung-burung dara ini dapat dijumpai di area taman kota Mekah. Seperti halnya di Eropa, mereka terbang dan bercengkrama secara berkelompok.
Sepertinya mereka menyambut kegembiraan para tamu Allah, bersedia diajak bersenda gurau dan berfose, kepakan sayapnya ketika terbang rendah bahkan hinggap ditubuh makin menambah indah tiap momennya. Anehnya lagi saya ngak pernah liat kotorannya jatuh dipelataran masjidil Haram meski banyak yang datang. Tapi kalo dekat depan hotel beberapa terlihat bersama makanannya yang sengaja diberikan disana, itupun kami masih bisa sholat dekat kotoran tersebut karena masih suci dan tetap bersih.
Terlebih mujizat keindahannya, ketika sholat tahajud langsung nyambung sholat shubuh, kita dapat melihat dan mendengar kicauan burung berterbangan atas langit-langit pilar masjidil Haram. Indah banget suaranya, buat mata selalu terbuka lebar, sayangnya saya nga bisa abadikan dalam jepretan kamera. Karena hanya bisa dilihat kasat mata, tapi hasil jepretan nga dapat.
0 komentar:
Posting Komentar