saya masih jauh dari kata sabar, hiks...hiks... jadi makin malu.... tapi teduh banget sewaktu dosen menjelasan tentang kesabaran, sampai saya menulis artikel ini jadi bagian presentasi.....
Tetap kata dosen lebih kreatif, kan kuliah S2! duuuh ampyuun deh pak Prof...
Linknya: http://www.ummi-online.com/kiat-menjadi-istri-penyabar.html
Sahabat ummi yang dirahmati Allah, menjadi pribadi penyabar sudah
pasti sangat dibutuhkan oleh seseorang, bukan hanya umat muslim bahkan
umat non-muslim berlomba-lomba untuk memiliki jiwa penyabar. Allah
berfirman: "Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.
Dengan mengingat Allah jiwa menjadi tenang dan dengan mengingat
Allah hati juga menjadi teduh. Tidak perlu dengan kiat yang bersusah
payah, hanya kembali kepada-Nya jiwa ini menjadi teduh. Kadang diri ini
perlu diingatkan kembali bahwa kepada-Nya tempat kita kembali, maka
dengan kiat-kiat berikut tetapkanlah hati untuk tetap mengingat Allah,
bahwa Allah Azza Wa Jalla tempat kita kembali dalam qolbu suka cita
maupun duka lara dan kepada-Nya tempat memohon pertolongan. Berikut
dirangkum 8 kiat-kiat agar dalam mengapai harapan dapat di iringi dengan
jiwa penyabar:
1. Fokus kepada tujuan yang ingin dicapai
Dengan memfokuskan kepada tujuan awal hingga ke tujuan akhir yang
ingin dicapai menjadi motivasi kita agar tetap pada jalur yang tepat,
sehingga keinginan untuk bergerak mundur atau pun ke samping akan mudah
untuk dihindari, karena akan membuang waktu percuma. Meskipun dalam
prosesnya ada cobaan maupun arang melintang, jika tetap fokus pada
tujuan akhir, insyaallah proses berat pun dengan berharap ridho Allah
akan mudah dilalui.
2. Biasakan mencatat dan menulis
Menulis menjadi cara terbaik untuk mencatat progres dan tujuan
serta tujuan akhir yang ingin dicapai. Menulis merupakan bagian dari
terapi diri, biasakan mencatat apa-apa yang menjadi proses dalam
mencapai tujuan, karena kesabaran inilah yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Pencatatan dalam bentuk penulisan jurnal, diary atau pun note
biasa akan menjadi terapi kesabaran, sehingga seseorang mengetahui
sudah sejauh mana proses tersebut dicapai, serta mengetahui awal proses
hingga tujuan yang akan digapai. Tentunya akan menjadi catatan penting
diakhir nanti.
3. Berpikir positif
Mendorong kepada cara berpikir positif memberikan hasil positif
kepada diri kita. Berpikir positif memberikan aura baik kepada sikap dan
prilaku kita. Dengan kita memiliki pikiran positif kepada diri sendiri,
orang lain dan keadaan serta lingkungan memberikan pengaruh positif
terhadap sekitar. Hal ini juga memberikan pengaruh baik dalam dunia
kerja maupun pergaulan ataupun lingkungan sekitar, sehingga orang lain
akan senang berada bersama kita.
Pemikiran positif memberikan kebaikan dalam menggapai harapan
yang diinginkan ataupun memberikan kenyamanan ketikan dihadapkan dalam
suatu persoalan, misalkan dalam kehidupan rumah tangga: suami dalam
kondisi letih, tidak biasanya pulang larut malam tanpa memberikan kabar,
ternyata suami pulang lebih larut dan kondisi pulang pun sudah tidak
ingin diajak bicara, terlihat letih. Sebagai istri yang baik bersikaplah
sebagaimana mestinya seorang istri dalam menjaga kenyamanan terhadap
suami, misalkan dengan ditawari mandi dengan air hangat ataupun minuman
hangat yang menambah ketenangan hati suami.
5. Biasakanlah untuk beristirahat
Beristirahat melepas penat bukanlah suatu kekalahan maupun
kesalahan fatal, banyak diantara orang yang merasa bersalah jika
waktunya terbuang dengan beristirahat. Justru sebaliknya jika tubuh di
istirahatkan ataupun direlakskan dan ditidurkan dalam waktu yang cukup
akan menghasilkan tenaga, pikiran serta pikiran menjadi lebih cerdas dan
segar.
Banyak sekali di antaranya kita, seorang pekerja, ibu rumah
tangga ataupun para pelajar merasa tidak perlu istirahat cukup ketika
mengerjakan suatu tugas ataupun pekerjaan. Justru disinilah kondisi
tubuh menjadi menurun dan phisik menjadi lebih, sehingga seseorang tidak
mampu berpikir secara optimal.
Maka sempatkanlah tubuh dan pikiran istirahat dengan waktu yang memadai dan cukup untuk kondisi tubuh.
6. Hindari perilaku yang membosankan
Keadaan dan rasa tidak sabar biasanya muncul ketika perilaku
membosankan sedang dialami seseorang dalam kondisi banyak diam ketika
mengunggu sesuatu, misalnyanya ketika menunggu antrian panggilan diloket
kasir administrasi, dengan banyaknya pengunggu membuat seseorang
menjadi bosan. Biasakan untuk melakukan suatu kegiatan, misalnya dengan
ber-murrotal memakai hp, al quran kecil, mendengarkan lagu-lagu
rohani/musik Islami, menulis ataupun bisa dengan membaca buku.
7. Memahami perbedaan kesabaran dengan menunda pekerjaan
Hindari pemikiran sabar dengan penundaan, justru inilah yang akan
menjebak prilaku dan sikap yang pada akhirnya menjadi malas untuk
bergerak cepat. Hingga akhirnya justru terbengkalai dengan membiarkan
sifat malas menguasai pikiran. Kerjakan dan langsung lakukan, dan
kesabaran menjadi pegangan untuk proses hasil akhirnya.
8. Berpikirlah “sakit dahulu, bersenang kemudian”
Pemikiran dengan bersakit-sakit dahulu bersenang-sengang
kemudian, bukan hanya suatu proyek kalimat tetapi sudah semestinya
diterapkan dalam proses berjalan. Dengan berpikir bersakit-sakit dahulu,
seseorang tidak akan melakukan kesenangan sesaat, ataupun menghamburkan
apa yang baru didapat ditengah perjalanan, tetapi justru mengingat
kembali target apa yang akan dicapai di kemudian hari dengan berproses
dan berusaha.
0 komentar:
Posting Komentar