Senin, 12 September 2016

Wisata Goa Pakar




Liburan seru ke Bandung, jangan lupakan keseruan menjelajah kawasan Dago dan sekitarnya. Awalnya nggak nyangka ditengah Dago terdapat Hutan kecil tropis, yang di penuhi dengan pohon-pohon tinggi dan rindang. Kawasan ekosistem yang dirawat dan di jaga oleh pemerintah setempat. Satu di antara tempat wisata hutan rindang nan indah di kawasan utara kota Bandung nan nyaman. Patut di jadikan kawasan wajib di kunjungi jika berada di kisaran Bandung. Ternyata untuk kesana sangat mudah akses berkunjung, kisaran 30 menitan untuk sampai kesana dari area perhotelan Dago. Di liburan lebaran pekan lalu, meski banyak pengunjung lokasi tetap bersih dan nyaman. Petugas-petugas area wisata sigap mengatur kendaraan yang hilir mudik ingin memarkir kendaraan. Jika ingin mengakses informasi wisata ini lewat informasi online di dapat:

Nama wisata      : Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Alamat                  : Jl. Ir. H. Djuanda No 99 Dago
No. Telp               : 022 -2155895
Jam buka             : Senin – Minggu (dari jam: 08.00 – 17.00)
 Note: tapi ada juga lho yang datang sore hari, mereka sepertinya ingin      menikmati       wisata ke goa malam hari, lebih terasa seramnya!

Sesampai di lokasi, dapat di nikmati keindahan hutan rindang yang dipenuhi pohon pinus dan pohon menjulang tinggi lainnya, terasa segarnya. Menurut info hutan rindang Taman Hutan Raya Pakar ini dijadikan taman wisata hutan pertama di Indonesia oleh Presiden Soeharto. Bikin kagum ketika berada disana. Wisata murah meriah dengan di hitung Rp. 10000/per-orang dengan fasilitas taman serta arena bermain yang difasilitasi oleh grup Campina menjadi makin menawan. Bersyukur pula pengunjung turut serta menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Nggak perlu khawatir sama perbekalan cemilan/snack dan saudara-saudaranya, hem... disana banyak banget di jajakan makanan kecil hingga makan yang mengenyangkan. Soal harga! Nggak perlu khawatir dari harga Rp.1000an gorengan gurih, renyah dan hangat di jajakan disana. Sampai makanan yang mengasikan. Ada jagung Bakar, kue pancong, bandros, dan teman-temannya. Pokoknya asik dan menyenangkan. Buat para orangtua duduk asik makan-makan bisa sambil lihatin anak-anak di arena bermain sebelum atau sesudah menjelajah ke Goa.
Oiya, buat yang nggak mau capek. Disana pun di sediakan fasilitas oleh penduduk setempat berupa jasa ngojek, atau penyewaan motor/sepeda buat memudahkan akses ke lokasi.
Pengen tahu juga biayanya, iseng tanya penjaja jasa didapat infonya berikut. Untuk sewa ke Gua biaya sewa, kisaran:

Tanpa supir ojeg               Rp. 100.000-150.000 ke lokasi bebas hingga 1 jam
Dengan Supir                   Rp. 50.000 – 100.000
Sepeda                              Rp. 10.000
Berkuda                            Rp. 30.000 (kebenaran anak-anak ikut menikmati perjalanan berkuda)
                              Jarak dari Gua Belanda ke loket pintu masuk, lumayan murah dengan jarak kisaran 2 km berbatu dan tidak rata.

Sebelum menjajakan kaki ke lokasi goa, sempatkan untuk menikmati indahnya hutan pinus, bisa dijadikan lokasi pemotretan alami. Di atas pohon menjulang tinggi dengan bebasnya monyet-monyet kecil turut serta menikmati kehadiran pengunjung dari pohon tinggi, cukup banyak jumlahnya. Semakin terlihat alami. Ketika ingin kelokasi goa Jepang, jalanan yang dilalui begitu indah, arena yang bisa dijadikan untuk berjalan sambil berolah raga sehat. Lokasi goa terawat, bagi yang ingin melihat di kegelapan dapat menyewa senter dengan biaya Rp. 5000/buah. Awalnya takut dan khawatir ada apa-apa didalam, sesampai dibagian dalam lokasi. Melihat kebawah batu-batu tersusun rapih sebagai pijakan dan setiap sudut ada riwayat tersendiri. Kita dapat menyewa pemandu atau dapat mencari tahu dari informasi yang ada. Terdapat empat gua yang saling menghubungkan dan ada dua lubang kecil yang dijadikan lubang pertahanan tambahan. Ternyata gua ini dijadikan goa tambahan oleh bangsa Jepang ketika jaman penjajahan seteleh Goa Belanda. Posisi Goa Belanda lebih kedalam, kisaran 1,5 km jaraknya dari Goa Jepang akses lebih awal dari arah pintu masuk pengunjung.

Menjadi saksi sejarah tersendiri, bukti nyata adanya penjajajahan oleh bangsa Jepang dengan kerja paksa/romusha pembangunan goa sebagai tempat pertahanan dari sekutu. Begitu juga dengan goa Belanda dengan bantuan penerangan, dapat dilihat kondisi goa yang dijadikan tempat militer serta peralatan pembangkitan listrik jadi bukti sejarah penjajahan bangsa Belanda dan Jepang.

1 komentar:

obat sakit tenggorokan mengatakan...

Kayanya berkuda lebih seru ya...thanks mbak infonya