Tepat hari Jumat pukul 9.00 wib, baru ajah mobil mau dikeluarjan dari garasi, tiba--tiba saja Mikhail sama Emily dikejutkan dengan kucing tidur dikolong mobil, eeeh bukan tidur tapi mati... kisaran dua hari lalu aku lihat kucing itu duduk digarasi depan rumah, duduk pesakitan bukan seperti kucing normal. Badannya dipenuhi luka-luka rejam, memar dan borok. Persaan ibaku berhamburan dengan kondisinya yang memperhatiinkan, "kasian kamu pussy, badanmu pasti sakit sekal" desahku.
Tapi aku tidak bisa berbagi tempat tinggal dengan mu, secara kamu kucing liar. Dan ternyata perasaanku terbawa hingga jumat pagi lalu, "itu ternyata kucing yang sama, dan memilih mati menghembuskan nafasnya dibawah mobil rumah kami".
"Mah, kucingnya mati! Aku pengen lihat, sini om...sini ambil". Suara deru ocehan Miki dan Emily bersahutan dan meminta dede (asisten RT) bantu mengangkatnya. Bersyukur Dede, asisten kami uang super lebay, dan ajaib lagi datang kerumah pagi, kalau hukan dia punya kebutuhan atau kami memintanya ngak akan dia datang.
Kami minta bantuan Dede untuk menguburkan selayaknya kucing di Jatibening, dan lebih melegakan daripada dibuang begitu saja. Ya, sudah pasti apapun mahluk hidup, mati dan hidupnya sudah dalam ketentuan Allah, dan pilihan untuk menjalaninya. Seperti kucing itu, dia menginginkan mati diteras rumah kami, dan Allah lah uang beri ketentuan.
0 komentar:
Posting Komentar