Selasa, 13 Januari 2015

Puisi Ayah Ibu


Just Simple Mama

Antara kerinduan embun pagi menanti hangatnya mentari
Nantikan rinduku akan masa lalu
Noda dan getir hidup cerminan kerutan wajah ibu
Aku masih menyimpan relung langkah syahdu

Ketika kita menata hari diantara pilu
Hati dan jiwa ibu tetap gagah menantang tanpa ragu
Air membasuh luka tiap kali langkah ibu mulai kaku
Derita ibu, tersimpan rapat diantara pori-pori dan sorot mata sendu
Ibu, terlalu dalam himpitan pedih tersimpan dalam sendu
Jemarimu begitu kokoh pecahkan batu
Akhirnya semakin aku selami, bahwa lautanmu teduh
Hanya butuh kata "mengertilah!" aku sayang kalian, selalu.

Levin, 09 Januari 2015







Lolos dibukukan bersama Fam Publishing

http://www.famindonesia.com/2015/01/abadikan-nama-ayah-dan-ibu-anda-ke.html






Kasih Papa

Papa, kupanggil namamu penuh lirih manja
Lekang waktu tak terlewati kasihmu
Alunan seni menemani setiap aliran darahmu
Nurani papa tak lekang waktu
Canda riang papa dalam goresan seni syahdu
Ingin aku mengenal papa lebih jauh
Untuk selami hidup dalam seni lembayung seruni biru
Sayang, papa adalah papa... dalam seni kehadiran rupa tak utuh

Seni papa tak bisa kuselami, karena ada penghalang cintaku
Itulah papa, kemasi hidup tanpa beban waktu
Wajah papa, biarlah selalu berlalu
Aku tetap bawa dalam ingatanku
Langkahku yakin papa selalu ada untukku
Entahlah! meskipun bayang papa separuh malu
Tetap, diantara ombak beriringan pasti ada jeda papa dan aku
Tetap ada sayang papa dalam pelukanku
Entahlah, tetapi aku tak pernah ragu Cintanya padaku

Levin, 9 Januari 2015

0 komentar: