DESAIN
PEMBELAJARAN
IDENTIFIKASI
KOMPETENSI AWAL DAN KARAKTERISTIK SISWA
(pada
pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas V SDIT Iqro)
TUGAS
KELOMPOK 5
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA
PRODI
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Nama Dosen : Dr. Iffah Budiningsih
Nama Kelompok
Mahasiswa:
1. Levina Novi Yanti (NIM: 552014001)
2. Yuli Purwanti (NIM: 5520140021)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan berkah ilmu,
pikiran dan kesempatan bagi kami untuk mempelajari dan menuangkan pemikiran
kami dalam mempelajari desain pembelajaran yang kami sajikan dalam bentuk
makalah ini.
Kami berusaha sebaik mungkin untuk menghadirkan makalah ini
ditangan pengampu untuk memberikan penilaian dan masukan ilmu bagi kami dalam
proses pembelajaran yang lebih baik lagi, serta berguna bagi sahabat-sahabat
kami yang turut serta belajar.
Dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih
seluasnya kepada:
1. Dr. Iffah Budiningsih, Dosen
pengampu mata pelajaran Desain Pembelajaran untuk jurusan Teknologi Pendidikan.
2. Seluruh Dosen kami pada Jurusan
Teknologi Pendidikan, serta seluruh dosen Universitas As Syafi’iyah.
3. Para sahabat kelas Prodi Magister
Teknologi Pendidikan, penulis bersyukur atas kebersamaan yang kita bina.
Demikian kami sampaikan semoga makalah mengenai IDENTIFIKASI
KOMPETENSI AWAL DAN KARAKTERISTIK SISWA memberikan manfaat seluas-luasnya bagi
kita semua dengan bimbingan Ibu Dr. Iffah Budiningsih. Aamiin.
Penyusun,
Levina N. Yanti Yuli
Purwanti
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
............................................. 5
B.
Rumusan
Masalah ...................................................... 6
C. Tujuan ........................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kompetensi Awal .................................. 7
B.
Karakteristik
Siswa/Peserta Didik ............................ 9
C.
Alternatif
dan solusi permasalahan ........................... . 13
BAB III PENUTUP
A.
Penutup
....................................................................... 19
B.
Simpulan
..................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................ 21
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang masalah
Perubahan sistem kurikulum yang terjadi rentang waktu
singkat mempengaruhi sistem pembelajaran dan pola belajar siswa. Seperti
diketahui bersama semenjak perubahan kabinet kementerian saat ini, dari
sebelumnya berdasarkan Kurtilas (kurikulum 2013) kini kembali kepada KTSP 2006
(meskipun sebagian kecil yang lebih dari jangka waktu enam bulan pelaksanaan
Kurtilas ditetapkan untuk tetap menjalani sistem kurikulum 2013). Perubahan ini
pula turut mempengaruhi kualitas dan kuantitas siswa dalam mobilitas dalam
perlakukan pembelajaran serta hasil yang didapat berupa kualitas pribadi
masing-masing siswa/peserta didik.
Dalam proses mengajar tentunya seorang guru harus memiliki
sebuah perencanaan untuk persiapan bahan ajar kepada murid dalam hal-hal apa
yang akan disampaikan di dalam kelas dan melalui metode atau strategi apa supaya
apa yanga di sampaikan bisa di miliki oleh peserta didik. Salah satu hal yang
harus disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran.
Rencana pelaksanan pembelajaran (RPP)
merupakan perangkat pembelajaran yang harus dibuat oleh seorang guru ketika proses
kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan (Harsiati & Thamrin, 2012).
Dalam menyusun sebuah Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), seorang guru haruslah melakukan sebuah analisis
kebutuhan yang diperlukan oleh siswa dalam mata pelajaran. Guru mengidentifikasi
hal-hal apa saja yang dibutuhkan siswa dalam artian hal apa yang belum dan
sudah siswa ketahui tentang sebuah materi pembelajaran yang akan di sampaikan,
dengan tujuan untuk mendalami mata pelajaran tersebut untuk lebih dalam.
Dalam menyusun
sebuah perangkat pembelajaran beberapa hal yang harus dilakukan dipenyusunan
suatu RPP atau perangkat pembelajaran lainnya yaitu : Analisis kebutuhan siswa sehingga munculah sebuah Kompetensi
dasar (KD) kemudian Kompetensi Dasar itu sendiri dijabarkan kembali sehingga
menghasilkan kemampuan siswa di dalam Kompetensi Dasar. Kemudian analisis
Karakteristik siswa dan lingkungan yang dimana hasil analisis tersebut akan
menghasilkan indikator kemudian disusun menjadi tujuan pembelajaran, stategi,
dan mengembangkan bahan ajar lalu dikemas menjadi RPP ( Rencana pelaksanaan
pembelajaran).
Aspek-aspek perseorangan siswa yang
mempengaruhi kompetensi awal dan karakteristik terangkum dalam aspek-aspek atau kualitas perseorangan
peserta didik. Aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar,
gaya belajar, kemampuan berfikir yang telah dimiliki peserta didik. Seseorang
terlahir ke dunia memiliki anugerah masing-masing yang telah dilimpahkan oleh
maha pencipta berupa suatu kemampuan ataupun keahlian yang meski digali dan
diasah secara berkesinambungan, tentu saja dan tanpa kecuali siswa/peserta
didik kita (sebagai guru) disekolah, berupa diberkahinya suatu kemampuan dari
segi fisik maupun pikir.
Peserta didik atau siswa adalah
setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan pendidikan. Peserta didik merupakan unsur penting dalam kegiatan
interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan dalam semua aktifitas
pembelajaran.
Apabila dikaitkan dengan kompetensi
dan pengertian karakteristik terhadap pengertian peserta didik maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik adalah aspek-aspek atau kualitas
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya
belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang dimiliki dengan kemampuan
yang dibawanya semenjak lahir. Sehingga ini saling keterkaitan atau dapat juga
disimpulkan bahwa kompetensi dan karakteristik peserta didik adalah keseluruhan
pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan
dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktifitas dalam meraih
cita-citanya.
Maka, kami dari kelompok lima
bermaksud untuk mengidentfikasi secara mendalam dilihat dari analisis mengidentifikasi
kompetensi awal dan karakteristik siswa/peserta didik ditinjau dari pelajaran
Bahasa Inggris, berserta pembahasannya secara lebih dalam.
II.
Rumusan masalah
Dari
uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa itu Kompetensi awal?
2. Apa itu Karakteristik siswa/peserta
didik?
3. Apa pengertian Kompetensi awal dan
Karateristik siswa/perserta didik, ditinjau dari para ahli?
4. Pendalaman materi pembelajaran
Bahasa Inggris pada kompetensi awal siswa SD kelas 3.
5. Pedalaman materi bahasa Inggris
pada karakteristik awal siswa SD kelas 3
III.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk pengetahui tentang kompetensi
awal dan karakteristik siswa/peserta didik, ditinjau dari pelajaran Bahasa
Inggris.
2. Manfaat dalam mempelajari kompetensi
awal dan karakteristik siswa/peserta didik.
3. Mengetahui lebih didetail tentang
kemampuan kompetensi awal dan karakteristik siswa pada kelas lima SD ditinjau
dari pelajaran Bahasa Inggris
IV.
PEMBAHASAN/PERMASALAHAN
Berdasarkan kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) daring/ dalam jaringan online, pengertian identifikasi adalah
tanda kenal diri/bukti diri, atau penentu atau penetapan identitas seseorang,
benda atau lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan mengidentifikasi adalah
menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda atau lainnya).
Dalam perihal ini mengidentifikasi
kompetensi dan karakteristik siswa/peserta didik memiliki pengertian sebagai
berikut:
a.
Pengertian kompetensi awal
Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari
seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang
kinerja yang efektif ”A competency is an underlying
characteristic of an individual that is causally related to
criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or
situation“ (Spencer & Spencer, 1993:9). Karakteristik yang mendasari (underlying characteristic) berarti
kompetensi merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang telah tertanam dan
berlangsung lama, dapat memprediksi perilaku terkait (causally related) dalam berbagai tugas dan situasi kerja. Penyebab,
berarti bahwa kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja (performance). Acuan kriteria (criterion-referenced) berarti bahwa
kompetensi secara aktual memprediksi siapa yang mengerjakan sesuatu dengan baik
atau buruk, sebagaimana diukur oleh kriteria spesifik atau standar. Kompetensi (Competencies) dengan demikian merupakan
sejumlah karakteristik yang mendasari seseorang dan menunjukkan (indicate) cara-cara bertindak,
berpikir, atau menggeneralisasikan situasi secara layak dalam jangka panjang.
Ada lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu:
1.
motif-motif
(motives), sesuatu yang secara
konsisten dipikirkan dan diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang
2.
ciri-ciri
(traits), karakteristik fisik dan
respon-respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi
3.
konsep
diri (self-concept), sikap-sikap,
nilai-nilai atau gambaran tentang diri sendiri seseorang.
4.
pengetahuan (knowledge), informasi yang dimiliki seseorang dalam area spesifik
tertentu.
5.
keterampilan
(skill), kecakapan seseorang untuk
menampilkan tugas fisik atau tugas mental tertentu.
Level kompetensi seseorang terdiri dari dua bagian. Bagian
yang dapat dilihat dan dikembangkan, disebut permukaan (surface) seperti pengetahuan dan keterampilan, dan bagian yang
tidak dapat dilihat dan sulit dikembangkan disebut sebagai sentral atau inti
kepribadian (core personality),
seperti sifat-sifat, motif, sikap dan nilai-nilai. Menurut kriteria kinerja
pekerjaan (job performance criterion)
yang diprediksi, kompetensi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. kompetensi permulaan atau ambang (threshold competencies) dan
2. kompetensi yang membedakan (differentiating competencies).
Bagian pertama (threshold
competencies) merupakan karakteristik esensial minimal (biasanya adalah
pengetahuan dan keterampilan) yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat
berfungsi efektif dalam pekerjaannya akan tetapi tidak membedakan kinerja
pekerja yang superior dan kinerja pekerja yang biasa saja. Kompetensi kategori
kedua adalah kompetensi yang membedakan yaitu faktor-faktor yang membedakan
antara pekerja yang memiliki kinerja superior dan biasa-biasa saja (rata-rata).
Kompetensi Inti
Dirancang
seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Rumusan
Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk
kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk
kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi
inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk
kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II adalah sebagai berikut.
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
2.
Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
Kompetensi
dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok
1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2.
Kelompok 2: kelompok
kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok
3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4. Kelompok
4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Penjabaran
lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata pelajaran
dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.
b.
Karakteristik Siswa/Peserta Didik
Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti
tabiat watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif
tetap. Kata “karakter” tersebut berasal
dari bahasa Inggris Character bermakna hampir sama dengan sifat, perilaku,
akhlak, watak, tabiat dan budi pekerti. Sedangkan menurut Ron Kurtus, karakter adalah satu set tingkah laku atau perilaku (behavior) dari seseorang sehingga dari
perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya “ia seperti apa”. Menurutnya
karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan
efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain
serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan yang ada.
Jika dikaitkan pengertian karakteristik dengan pengertian
peserta didik maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik adalah
aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap,
motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang
dimiliki atau dapat juga disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik adalah
keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari
pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktifitas dalam
meraih cita-citanya.
Karakter seseorang peserta didik baik disengaja ataupun
tidak, didapatkan dari orang lain yang sering berada di dekatnya atau yang
sering mempengaruhinya, kemudian ia meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu,
seorang anak yang polos sering sekali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya
atau teman mainnya, bahkan pengasuhnya. Seorang psikolog berpendapat bahwa karakteristik berbeda dengan kepribadian,
karena kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain
kepribadian bersifat genetik.
Karena karakteristik terbentuk dari proses meniru yaitu
melalui proses melihat, mendengar dan mengikuti, maka karakter sesungguhnya
dapat diajarkan secara sengaja. Oleh karena
seorang anak bisa memiliki karakter yang baik atau juga karakter buruk
tergantung sumber yang ia pelajari atau sumber yang mengajarinya.
Sejak dini siswa perlu diperkenalkan dengan berbagai
perilaku positif diantara perilaku yang bisa dipercaya, tanggung jawab,
perhatian, tidak suka berprasangka buruk, sering berbuat baik, mampu
mengendalikan diri saat marah dan kecewa, bisa bekerja sama dengan temannya,
dan sebagainya. Tentunya perilaku tersebut diperkenalkan secara bertahap dan
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Klasifikasi
Karakteristik Peserta Didik
Siswa/perserta didik beraneka ragam latar belakang
kehidupannya yang berasal dari keluarga berbeda-beda, sehingga ini membentuk
karakteristik siswa. Seperti saat kita menonton film, didalamnya terdapat
karakter-karakter tokoh film yang beragam, maka didalam kelas pun terdapat
karakter-karakter siswa yang mungkin jauh beragam.
Ragam karakteristik ini ternyata
mempengaruh bagaimana hasil implementasi desain pembelajaran. Mungkin sebagian
peserta didik sudah tahu apa yang kita sampaikan, namun sebagian lain belum
tahu sama sekali. Maka mengenal karakteristik siswa sangatlah penting dalam
proses pembelajaran. Mengenal karekteristik siswa tersebut misalnya dengan
mengklasifikasikan karakteristik siswa yang ada dalam kelas berdasarkan:
·
Pribadi
lingkungan yang terdiri dari umur, jenis kelamin, keadaan ekonomi, orang tua,
kemampuan pra sekolah dan lingkungan tempat tinggal.
·
Psikis
yang terdiri dari tingkat kecerdasan, perkembangan jiwa anak, modalitas
belajar, motivasi, bakat, dan minat.
2.
Manfaat
Klarifikasi Karakteristik Siswa
Dengan mengenal karakteristik siswa, maka dapat diketahui
kualitas perseorangan dan menjadi petunjuk dalam mengelola strategi
pembelajaran manfaat yang lain juga dapat dilihat di antaranya:
a.
Guru
dapat memperoleh kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi
baru dan lanjutan.
b.
Guru
mengetahui luas dan jenis pengalaman belajar siswa, berpengaruh terhadap daya
serap siswa terhadap materi baru yang akan disampaikan.
c.
Guru
dapat mengetahui latar belakang siswa dan keluarga siswa. Meliputi tingkat
pendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat
menyajikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien.
d.
Guru
dapat mengetahui tingkat pertumbuhan, perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan
siswa.
e.
Guru
dapat mengetahui tingkat penguasaan yang telah diperoleh siswa sebelum.
3.
Bentuk-Bentuk Karakteristik Perserta Didik.
Bentuk-bentuk karakteristik peserta didik yang ada di
dalam kelas misalnya:
· Pelajar
linguistik senang bermain kata-kata ketika ia membaca, menulis dan berbicara.
· Pelajar
interpersonal berbagi, membandingkan, bekerja sama, memiliki banyak teman,
serta belajar dengan dan dari orang lain.
· Pelajar
intrapersonal bekerja sendirian di tempatnya sendiri, menciptakan karya yang
unik dan orisinal.
· Pelajar
kinestetik senang bergerak, bersentuhan, menari, berolahraga, dan sentuhan.
· Pelajar
natural kecerdasan ini cukup spesifik. Orang yang peka terhadap lingkungan bisa
dikategorikan memiliki kecerdasan ini.
V.
ALTERNATIF DAN SOLUSI PERMASALAHAN
a.
Cara mengidentifikasi kompetensi
awal dan karakteristik siswa/peserta didik
Sebagai pendesain instruksional ada
beberapa data yang harus dijawab seperti dari mana jenjang siswa serta sejauh
mana kompetensi, kemampuan atau pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah
dikuasai siswa sehingga dapat mengikuti pembelajaran tersebut.
Ada 3
sumber yang bisa memberikan informasi pada pendesain instrukstional yaitu :
1.
Siswa
atau calon peserta didik
2.
Orang
yang mengetahui kemampuan siswa seperti guru atau atasanya
3.
Guru
mata pelajaran sebelumnya.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam menganalisis kebutuhan instruktional
yaitu kuesioner, interview dan observasi serta tes. Teknik ini dapat digunakan
dalam mengidentifikasi perilaku awal
peserta didik. Cara
yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi perilaku awal siswa
1.
Menuliskan
daftar kompetensi dasar yang telah berhasil dibuat dalam kegiatan analisis
instruktional. Seperti :
a.
Dalam
bahasa Inggris daftar kompetensi dasar yang
telah dibuat yaitu/oleh penulis dalam analisis intruktional yaitu :
1. Mengungkapkan kosa kata yang
berhubungan dengan numbers, alphabet,
things in the classroom, at school and at home, part of body, clotches, fruits, animal, place,
transportation.
2.
Mengungkapkan
ungkapan-ungkapan menyapa orang yang belum dikenal dan sudah dikenal.
3. Mengungkapan ungkapan meminta,
memberi informasi dan ungkapan meminta, memberi maaf.
4. Mengungkapkan ungkapan meminta, memberi jasa, barang dan
pendapat.
5.
Memahami
makna dalam teks lisan dalam untuk
descriptive (deskriptif) dan procedure (rincian).
6. Membaca teks berbentuk descriptive (teks)
dan procedure dengan lafal dan intonasi yang baik.
7.
Memahami
tata bahasa seperti tenses (simple present, present tense, present continuos
dan simple past).
8. Membuat kalimat sederhana sesuai
dengan tenses. Misalnya: I have three books.
9. Menulis kosa kata yang berhubungan
dengan numbers, alphabet , things in the
classroom, at school and at home, part of body,
clotches, fruits, animal, place, transportation dan verbs dengan benar.
10. Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks yang
berbentuk descriptive dan procedure.
b. Setelah dibuat maka buat skala
penilaian yang bisa dinilai oleh atasan atau
guru mata pelajaran. Seperti tabel dibawah ini :
Tabel.1
Data
dan informasi maka dibuat skala penilaian
No
|
Kompetensi Dasar
|
Sangat Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Sangat Kurang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
Mengungkapkan kosa kata yang berhubungan dengan numbers,
alphabet , things in the classroom, at
school and at home, part of body,
clotches, fruits, animal, place, transportation
|
|||||
2
|
Mengungkapkan
ungkapan-ungkapan menyapa orang yang belum dikenal dan sudah dikenal
|
|||||
3
|
Mengungkapan
ungkapan meminta, memberi informasi dan ungkapan meminta, memberi maaf
|
|||||
4
|
Mengungkapkan ungkapan meminta, memberi jasa, barang dan
pendapat
|
|||||
5
|
Memahami
makna dalam teks lisan dalam untuk descriptive dan procedure
|
|||||
6
|
Membaca teks berbentuk
descriptive dan procedure dengan lafal dan intonasi yang baik
|
|||||
7
|
Memahami
tata bahasa seperti tenses ( presesnt tense, present continuos dan simple
past)
|
|||||
8
|
Membuat
kalimat sederhana sesuai dengan tenses
|
|||||
9
|
Menulis
kosa kata yang berhubungan dengan numbers, alphabet , things in the classroom, at school and at
home, part of body, clotches, fruits,
animal, place, transportation dan verbs dengan benar.
|
|||||
10
|
Mengungkapkan
makna yang terdapat dalam teks yang berbentuk descriptive dan Procedure.
|
kemudian
selain kepada yang terdekat melakukan observasi
kepada siswa dengan membuat sebuah daftar perlakuan khusus pada analisis
instruktional dengan bentuk penilaian setuju atau tidak setuju, netral atau
sangat setuju.
Perlakuan awal ini bisa menggunakan tes seperti dibawah ini
: supaya lebih ringkas maka penulis memberikan contoh mengambil Kompetensi dasar mengenai membaca teks berbentuk descriptive dan
procedure dengan lafal dan intonasi yang baik. Maka tes awal disesuaikan dengan
prilaku khusus seperti tabel di bawah ini.
Tabel 2.
Tes Awal yang Disesuaikan dengan
Perilaku Khusus
No.
|
Kompetensi Dasar
|
Perilaku Khusus
|
Tes Awal
|
1.
|
Mengungkapkan kosa kata yang berhubungan dengan numbers,
alphabet , things in the classroom, at
school and at home, part of body, clotches,
fruits, animal, place, transportation
|
Menyebutkan
Kosakata
- Numbers
- Alphabet
- Things in the classroom
- Things at school
- Home
- Part of body
- Clotches
- Fruit
- Animals
- Place
- Transportation
|
Sebutkanlah kosa kata dalam
bahasa Inggris mengenai
numbers, alphabet , things in the classroom,
at school and at home, part of body,
clotches, fruits, animal, place, transportation
|
2.
|
Mengungkapkan
ungkapan-ungkapan menyapa orang yang belum dikenal dan sudah dikenal
|
- Mengungkapkan ucapan Greeting
kepada orang belum dikenal
- Mengungkapkan ucapan greeting
yang sudah dikenal
|
- Apa yang kita sebut jika bertemu
orang pertama kali
- Ucapan apa jika bertemu dengan
orang yang sudah dikenal
|
3.
|
Mengungkapan
ungkapan meminta, memberi informasi dan ungkapan meminta, memberi maaf
|
- Mengungkapan ungkapan meminta
informasi
- Mengungkapkan ungkapan memberi
informasi
- Mengungkapkan Ungkapan meminta
maaf
- Mengungkapkan Ungkapan memberi
maaf
|
Sebutkan ungkapan meminta dan memberi informasi?
Sebutkan ungkapan ungkapan meminta dan memberi maaf?
|
4.
|
Mengungkapkan ungkapan meminta, memberi jasa, barang dan
pendapat
|
- Mengungkapkan ungkapan meminta
dan memberi jasa
- Mengungkapkan Ungkapan dan
memberi barang
- Mengungkapkan ungkapan memberi
dan meminta pendapat
|
Sebutkan
ungkapan meminta dan memberi jasa?
Sebutkan
ungkapan meminta dan memberi barang?
Sebutkan
ungkapan memberi dan meminta pendapat?
|
5
|
Memahami
makna dalam teks lisan dalam untuk descriptive dan procedure
|
- Menceritakan kembali isi dalam
teks yang berbentuk descriptive dan procedure
-
|
Ceritakanlah
apa isi dalam teks descriptive dan procedure?
|
6
|
Membaca teks berbentuk
descriptive dan procedure dengan lafal dan intonasi yang baik
|
1. Membaca Teks berbentuk
descriptive dan Procedure
2. Membedakan Teks yang berbentuk
descriptive dan procedure
3. Melafalkan dengan intonasi dan
lafal yang benar.
4. Menjelaskan bagian-bagian dari
teks descriptive dan procedure
|
1.Bacalah
teks descriptive dan procedure
2. Sebutkan beda
teks berbentuk descriptive dan teks procedure 3. Jelaskan bagian-bagian dari
teks descriptive dan procedure. 4.Bacalah teks dengan intonasi dan lafal yang
benar
|
7
|
Memahami
tata bahasa seperti tenses ( present tense, present continuos dan simple
past)
|
- Menjelaskan Present tense
- Menjelaskan Present continous
-
Menjelaskan Simple past
|
- Apa yang diketahui mengenai
present tense, present continous dan present simpe
|
8
|
Membuat
kalimat sederhana sesuai dengan tenses
|
- Membuat kalimat dengan present
tense, present continuous dan simple past
|
Buatlah Kalimat dengan menggunakan present tense,
present continous dan simple past.
|
9
|
Menulis
kosa kata yang berhubungan dengan numbers, alphabet , things in the classroom, at school and at
home, part of body, clotches, fruits,
animal, place, transportation dan verbs dengan benar.
|
Menulis
kosakata yang berhubungan dengan numbers,
alphabet , things in the classroom, at
school and at home, part of body,
clotches, fruits, animal, place, transportation dan verbs dengan benar
|
Tuliskan kosakata dalam bahasa inggris mengenai numbers, alphabet ,
things in the classroom, at school and at home, part of body, clotches, fruits, animal, place,
transportation dan verbs dengan benar
|
10
|
Mengungkapkan
makna yang terdapat dalam teks yang berbentuk descriptive dan procedure.
|
- Menjelaskan makna yang terdapat
dalam teks yang berbentuk descriptive dan procedure
|
Apa maksud teks descriptive dan
procedure yang telah anda baca
|
Tes penilaian awal ini diberikan
langsung oleh guru bidang studi yang mengajar siswa tersebut. Selanjutnya
melihat hasil penilaian tes, dan ini dilakukan langsung oleh guru bidang studi
mata pelajaran bahasa Inggris yaitu memberi tanda contreng (V) pada kolom skala
penilaian ( kolom 3 dan 4 ) sesuai dengan hasil tes awal siswa.
Ada 10 Kompetensi dasar yang telah
dibuat dalam analisis instruktional maka sebagai contoh penulis mengambil
Kompetensi dasar no. 6 yaitu : Membaca
teks berbentuk descriptive dan procedure dengan lafal dan intonasi yang baik.
Tabel 3
Hasil Penilaian Tes Awal
No.
|
Perilaku Khusus
|
Dimiliki
|
Belum Dimiliki
|
1.
|
Bacalah
teks descriptive dan procedure
|
||
2.
|
Sebutkan perbedaan
Teks berbentuk descriptive dan teks procedure
|
||
3.
|
Jelaskan
bagian-bagian dari teks descriptive dan procedure
|
||
4.
|
Bacalah
teks dengan intonasi dan lafal yang benar
|
2
Ketika
seseorang desain instruktional menggunakan teknik observasi dan tes maka observasi dapat dicontoh seperti
butir 1 dan tidak perlu melakukan butir 1 dan 2 namun pendesain berhadapan
langsung dengan siswa yang akan di teliti.
1.
Kelompokkan perilaku yang mendapat nilai cukup, sedang,
kurang, rendah .
2.
Buatlah
garis batas antara kedua kelompok
perilaku tersebut pada bagan hasil analisis intruktional untuk menunjukkan dua hal sebagai berikut :
a.
Prilaku
yang ada digaris batas adalah prilaku yang dikuasai oleh siswa sampai tingkat
cukup baik.
b.
Perilaku
yang ada di atas garis batas adalah
perilaku yang belum dikuasai oleh populasi sasaran atau baru dikuasai
dari tingkat sedang, kurang, dan buruk. Perilaku-perilaku itulah yang akan di
ajarkan kepada siswa.
3.
Menyusun
urutan prilaku yang ada diatas garis
batas untuk dijadikan pedoman dalam menentukan urutan materi pembelajaran.
IV.
PENUTUP
Dalam
mempelajari kompetensi dan karateristik awal siswa perlua adanya perangkat
pendekatan berupa informasi-informasi pengetahuan secara praktek kepada siswa.
Kami mempelajari pada sistem kompetensi dan karakteristik siswa awal pada siswa
kelas 3 dan 5 dengan perlakukan khusus dari:
1.
Metode
belajar siswa, dilihat dari latar belakang keluarga dengan pendekatan tertulis
maupun lisan.
2.
Berdasarkan
cara belajar siswa secara berkesinambungan
3.
Dari
data dan informasi yang telah dibuat maka
dibuat skala penilaian secara interpersonal siswa (sesuai dengan data pada
tabel penilaian diatas).
4.
Selanjutnya
dilakukannya dilakukannya perlakuan khusus berupa: memisahkan jenjang perlakuan
dari: kompetensi dasar, prilaku khusus, lanjut tes awal kepada siswa.
5.
Dari
tes perlakuan khusus diatas penulis melanjutkan dengan tes awal berupa
mengambil satu diantara 10 perlakuan khusus untuk mengetahui lebih detail tes
kemampuan siswa secara khusus, sehingga dari segi pembelajaran dan pelajaran
guru maupun siswa dapat mengetahui tes kemampuan berupa dimiliki atau tidak
dimiliki pencapaian hasil yang diharapkan berupa hasil pembelajaran yang
disesuaikan dengan RPP.
V.
Simpulan
(Spencer & Spencer, 1993:9): Karakteristik yang
mendasari (underlying characteristic) berarti kompetensi merupakan bagian dari
kepribadian seseorang yang telah tertanam dan berlangsung lama, dapat
memprediksi perilaku terkait (causally related) dalam berbagai tugas dan
situasi kerja.
Apabila dikaitkan dengan kompetensi dan pengertian
karakteristik terhadap pengertian peserta didik maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik peserta didik adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa
yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan
berpikir dan kemampuan awal yang dimiliki dengan kemampuan yang dibawanya
semenjak lahir. Sehingga ini saling keterkaitan atau dapat juga disimpulkan
bahwa kompetensi dan karakteristik peserta didik adalah keseluruhan pola kelakuan
dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan
sosialnya sehingga menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-citanya.
VI.
Rekomendasi
[1] Sudarwan danim, Perkembangan Peserta
Didik, ( Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.1.
[2] Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan
Peserta Didik, ( Jakarta: Rineka Cipta,2008),hlm.10.
[3] Wina
Sanjaya, Perkembangan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011), hlm. 252-253
[4]
Sudarwan danim, Perkembangan Peserta...,hlm.4.
[5] Moh
Zaen Fuadi, “Identifikasi Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa”, diakses dari
http://moh-zaen-fuadi.blogspot.com/2011/11/identifikasi-prilaku-dan-karakter-awal.html,
pada tanggal 4 Oktober 2013, pukul 19:30 WIB
[6]
George Boeree, Metode Pembelajaran dan Pengajaran, terjemah oleh Abdul Qadir
Shaleh, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 130
[7] Yatim
Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2009), hal. 132
[8]
http://kurikulum2013-kelas2.blogspot.com/2014/05/kompetensi-inti-dan-kompetensi-dasar.html#sthash.vdk2UHHn.dpuf
[9] http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-kompetensi.html
Ibrrohim,
D. 2011. Melakukan Analisis Pembelajaran.
[10] http://dudungabdu.wordpress.com/2011/12/09/2-melakukan-analisis-
pembelajaran/
[11] Moeviccloes.
2010. Identifikasi Prilaku dan Karakteristik Awal Peserta Pelatihan.
[12] http://moeviccloes.blogspot.com/2010/10/identifikasi-prilaku-dan-karakteristik.html.
Diunduh 2 Maret 2012.
[13] Suparman,
A. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Syahidah,
I. 2012. Analisis Pembelajaran dan Identifikasi Perilaku \
7] Karakteristik Siswa.
http://syahidahidah81.blogspot.com/2012/01/analisis-pembelajaran-dan-identifikasi.html.
0 komentar:
Posting Komentar