Jumat, 05 Juni 2015

Imam Shamsi Ali - Menebar Damai Di Negeri Barat



Islam Indonesia Di Negeri Barat

Pasca bom 11/9, adalah pasca dimana semakin marak dikatakan Islam dianggap agama Inspirasi teroris. Dianggap agama tidak menentramkan, banyak umat Islam sendiri yang masih khawatir dengan keagamaanya karena terbawa arus ketakutan serta malu dengan agamanya dipengaruhi dari pendapat umum, apalagi doktrin agama dari dalam Islam sendiri sehingga berpengaruh agama luar yang cukup keras dari pribadinya memandang Islam sebagai agama ancaman kedalamaian.

Akibat prilaku yang mengatakan dirinya pembela Islam, sebagai agama 'paling benar' versi kelakuannya telah mencoreng dan meluruhkan kebesaran Islam didunia. Tetapi sebagai umat Islam, tentu kita diajarkan berpikir positif disetiap peristiwa dan saya terlebih tersentuh ketika itu dikatakan oleh Muhammad Syamsi Ali, biasa dipanggil Syamsi Ali seorang imam di Islamic Center of New York dan direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat.  Komunitas yang dikelola oleh muslim asal Asia . Didalam bukunya “Menebar Damai Di Bumi Barat” disajikan dalam bentuk tulisan yang sangat apik dan menarik dari awal mula perjalanan hidupnya di kampung halaman hingga sampai di Amerika, disana pembaca menjadi lebih dekat mengetahui peristiwa dan perjalanan Islam hidup di negeri barat. Termasuk ketika berada di Amerika dimana puncak kejadian bom berada yang berlokasi di WTC New York.

Dengan berusaha memahami kita membutuhkan pengetahuan lebih untuk menjadi ‘the real muslim’ tentunya rasa ingin tahu dan belajar lebih besar, hingga akhirnya terbesit dibenak ingin lebih mendalami Islam lebih baik lagi. Islam KTP bukan hanya milik orang daerah, tetapi banyak sekali Islam KTP yang dimiliki oleh umat Islam diseluruh pelosok Indonesia, tanpa kecuali Jakarta, sebagai pusat ibukota. Terlebih lagi pekerja kantoran, bukan hanya pekerja kasar atau tukang jualan.

Umat Islam di Indonesia, adalah negara Islam terbesar didunia, mayoritas penduduknya Islam dari hasil turunan, menjadi Islam yang diturunkan oleh orangtuanya, bahkan adapula karena pengaruh dari hasil pernikahan. Tentu beda halnya dengan yang dialami oleh negara minoritas Islam, yang ingin menjadi muslim dari hasil usahanya mengapai hidayah Allah, dengan mendekatkan diri secara agamis. Mencari tahu apa itu Allah yang ada dibenaknya, dimana ia bisa mendekatkan diri kepada Allah lebih dekat lagi, dan inilah yang menjadikan mereka yang berusaha dengan logikanya, berusaha dengan pemikirannya untuk menjawab keingintahuannya menjadi nyata.

Dari buku ini penulis yang bernama Julie Nava
Buku penghangat dan penyejuk 
dengan lugas dan kepiawaiannya menyampaikan bait-demi bait kisah biografi seorang Imam besar  Amerika yang memiliki cita-cita mulia dalam menjadikan Islam dikenal ‘rahmatan lil alamin’, menjadikan berkat buat umat bukan hanya umat islam itu sendiri, tetapi seluruh umat meskipun perbedaan agama dengan ‘beradapatasi tanpa hanyut’. Beradaptasi dengan masih menjunjung tinggi peradaman Islami dan budaya Indonesia yang baik. Agama Islam lebih dikenal dunia dengan Islam timur tengah, Islam yang dipenuhi pertikaian, masalah polygami dan lainnya yang biasa didengar umum. Tetapi Imam Shamsi membuat Islam itu indah, dengan menyatukan kedamaian saling  komunikasi dengan perbedaan agama, yang biasa diperkenalkan dengan “interfaith”.

Wajah Islam tidak akan pulih dengan sendirinya bila didalam diri kita memahami Islam dengan mengkotak-kotakan pikiran. Dengan saling komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan para pemuka agama lain membawa Imam Shamsi menjadi Imam besar yang membuka mata akan arti kerukunan.

Didalam buku ini, pembaca menjadi paham benar arti perjuangan ‘Jihad’ dengan hati, dengan pikiran jernih dan sikap positif. Buktinya luas dan nyata, menjadikan Islam lebih bermartabat sebagai Islam bukan lagi Islam Timur Tengah, tetapi pemikiran Islam yang dibawa oleh bangsa Indonesia sebagai Islam hasil dari pemikiran orang Indonesia dengan perjuangannya tanpa tumpah darah, memberikan hasil kebesaran hati bangsa barat untuk turut serta membesarkan Islam dan menjadi bagian dari umat Islam.

Penulis: Levin lme

0 komentar: