Selasa, 23 Februari 2016

Perjalanan Umroh Maghfirah Menuju CintaNya

Catatan Perjalanan I
02 Februari 2016
"Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah". Kun Fayakun... terjadi maka terjadilah!
Man Jadda Wa Jadda, segala suatu perjalanan adalah ujian. Tidak ada yang tidak di uji... itulah janji Allah yang saya pahami.
Berkali-kali saya baca Al Quran pengingat (Daily Verse)  pada Islam Pro di tab saya, ketika jelang waktu tidur. Isinya tidak jauh pengingat dosa dan ujian serta bagian hidup saya, buat semakin meyakini semua adalah kehendak Allah.
Semua manusia bisa berencana dan bermimpi tinggi dengan iming-iming manusia lain pula. Alhmdulillah suami merestui dan ingin berangkat umroh dengan saya di kisaran 5 bulan yang lalu, dan suami pun mau mengusahakan pembayaran cepat seperti permintaan teman senior pemilik travel Umroh/Haji yang sudah sangat berpengalalaman memberankatkan ribuan jamah dengan iming-iming berjalanan rohani yang membahagiakan. Saya menjadi penentu travel mana yang akan kami jadikan penghubung keberangkatan, meski saya telah memiliki travel perwakilan Arminareka Perdana dan saya di 2 (dua) tahun lalu telah berangkat dengan Armina, tetapi suami berharap kami bisa merasakan keberangkatan dengan travel lain supaya tambahan pengalaman juga buat saya kata suami.
Allah berkehendak lain, dan kejadian pun atas kehendaknya. Diluar dari umroh, ternyata teman memiliki usaha lain yang ditawarkan kepada suami dan saya tidak menyetujui karena tujuan utama kami adalah umroh tidak berbisnis, saya pun sampaikan yang sama penuhi dulu hak kami yang telah melakukan pembayaran 2 bulan sebelum keberangkatan dan pemenuhan sebulan sebelum keberangkatan sebelum tanggal 27 Desember 2015. Mulai tercium gelagat tidak baik ketika kami Manasik, dengan keterlambatan pasangan suami-istri pemilik travel yang dulunya cukup saya kagumi. Terlihat ketidak siapan dari sikap dan kelakuannya dilapangan. Ditambah menjanjikan keberangkatan di tanggal yang tidak pasti, antara 23-27 Desember 2015.
Benar saja dihari minggu, tanggal 26 Desember 2015 keberangkatan di undur sampai ada pemberi tahuan lebih lanjut. Bikin saya geram.. disinilah kesabaran, terutama kesabaran saya teruji. Dikatakan kembali keberangkatan akan dilaksanakan di awal sampai pertengahan Januari 2016. Semakin membuat saya geram! Benar-benar kami di uji dengan nilai uang hampir 60juta yang sudah disetor ke Travel.
Berjalan waktu pertikaian dan emosional saya dan suami teruji, sampai kalimat mengecewakan masing-masing kami utarakan. Sampai pula saya bentak-bentak pemilik travel karena dengan santainya mereka bilang ujian dari Allah, padahal mereka pelakunya!
Hingga akhirnya saya sempatkan curhat ke ustadt, memohon pencerahannya dan bimbingannya, nga mudah memendung airmata sakit hatindan kecewa. Begitu juga suami dengan kekecewaannya terhadap saya. Dan kecewanya saya terhadap travel serta suami. Kalau sampai uang ini melayang, kejadian ini adalah kedua kalinya saya buat karena begitu mudahnya cepat  percaya dengan 'mulut manis' orang lain. Dan lagi-lagi suami merestui karena saya.
Hingga akhirnya usaha, meyakini pertolongan Allah dengan komunikasi doa kami. Terutama saya yang banyak berbuat salah. Dalam proses itu pun saya kembalikan dengan cara Islam dan Sadaqoh. Sampai saat saya tulis ini pun saya meyakini adanya Muzijat dan kebaikan Allah dalam hidup kami. Doa lah yang menjawab segalanya.
Hingga dengan proses berperiode, dan ketulusan hati menerima musibah ini, Allah bantu angkat kami. Dengan proses bertahapnuang tersebut dapat kembali diwaktu yang tepat menurut ketentuan Allah.
Dalam proses berjalannya kami pun mohon petunjuk untuk diberikan jalan terbaik dalam proses perjalanan kami ingin bertemu rumah Allah, ingin datang ke Baitullah atas ridhoNya. Atas bantuan Allah, saya dapat berpikir jernih dan dapat pengetahuan tambahan didatangkan orang yang tepat buat dukung dan bantu proses komunikasi saya. Disaat itulah kami mendapatkan informasi tambahan dengan travel yang nantinya bakal mengantarkan kami Umroh berpasangan dengan kenikmatan ridhoNya.
Alhamdulillah disaat yang sama setelah uang pertama tertransfer, atas kesepakatan bersama kami beralih diberangkatkan dengan travel Maghfiroh yang amanah, hanya jangka waktu 3 hari visa kami turun dan dapat berangkat kisaran seminggu lebih ditanggaln2 Februari, masyaAllah... luar biasa kebaikan Allah. Tanpa kendala berarti proses kami di bantu dengan cepat dan tanggap oleh suami teman saya yang bekerja dikantor pusat Maghfirah, kebaikannya begitu tulus. Pak Khaidir namanya.
Alhamdulillah kisaran seminggu sebelum keberangkatan dengan uang pengembalian ditambah uang pribadi karena kondisi kami menjadi sekamar karena double. Tetap kami anggap sesuai dan termasuk promo bagus buat perjalanan umroh regular kami. Sebelum keberangkatan, kami bermuhasabah tiap malam jelang keberangkatan, sambil selalu bermaaf-maafan. Sempat dikhawatirkan takut terjadi berkelahian atau emosi diperjalanan kami.
Bismillah, ditanggal 2 Februari 2016, tepat di jam 10 kami berangkat berdua dengan restu anak-anak yang melepas kami dengan suka cita, tidak ada beban. Alhamdulillah anak-anak dijaga oleh Bapak dari mertua dan teh Ani, kakak suami yang bersedia meninggalkan keluarga 10 hari lamanya, selama umroh kami.
Perjalan Rohani dimulai, disambut dengan hujan cerah dan lambaian sama senyuman cerah Miki putra kami yang melepas dengan pelukan... "bawain aku air zam zam" colotehnya...
Jam 10 tepat di pagi hari, taxi membawa kami kebandara. Disana suka cita dimulai, berbaur was-was dan kode perjalanan dimulai. Dari suami ditunjuk menjadi ketua regu dan seorang ibu membisikan saya, "titip ibu saya ya bu". Ya Allah.... nenek mulaintersenyum disampig saya ketika akan masuk bandara.

1 komentar:

HM Zwan mengatakan...

Alhamdulillah,akhirnya berangka juga ya mbak