Hallo cat lovers,
Buat kalian yang mampir di blog saya, kali ini pengin banget
berbagi pengalaman dalam merawat kucing-kucing domestik. Kebenaran kisaran tiga
tahun lebih, kami senang merawat kucing liar, jumlah memang tidak banyak.
Bermula dari ada satu kucing dalam kondisi sakit kakinya
mampir dihalaman rumah. Lumayan bengkak kakinya. Lalu kami rawat, diberinya
obat. Kisaran dua hari kemudian kucing itu kembali, seperti ngucapin terima
kasih gituh. Wah, nggak nyangka banget tepat dimalam takbiran, kucing itu heboh
meong-meong disekitar rumah berlanjut saya ijinkan masuk.
Sejak saat itu, kucing yang kami kasih nama Jacklien
beranak-pianak dua kali. Dipikir lumayan repot mengurus anaknya lagi kalau
Jacklien bakal hamil lagi, so …. Kami putuskan steril.
Segala yang baru pastinya belum banyak tahu, termasuk saya
diawal memutuskan steril kucing. Dapat info berselanjar di google dapat rincian
hasil kisaran biaya steril untuk betina, dari biayanya kisaran lima ratus
ribuan sampai satu setengah juta lebih. Termasuk Jacklien, dimana saya dapat
terlalu cepat memutuskan lokasi steril terdekat dan yang terpikirkan aman,
harganya memukau… wow banget! Lumayan mahal setelah saya dapat tempat steril
bagus dengan harga fantasis sangat terjangku.
Biaya steril Jacklien si induk, satu jutaan lebih sedangkan anak-anaknya saya
dapat link-nya dengan kata kunci steril murah area Pondokgede, dapat dititik
dekat kecamatan Pondokgede.
Dok.pri: Kucing domestik liar ikut menyantap Maxi food
Nah, berhubung pelihara kucing-kucing membutuhkan biaya. Pastinya
pintar-pintar cat lovers mensiasati bagaimana sebaiknya budget tidak membengkak
dalam merawatnya. Satu diantaranya, dengan memberi makanan yang sesuai
kebutuhannya plus tidak menguras keuangan. Berdasarkan dari pengalaman pribadi,
begini cara mensiasatinya:
1.
Trial and Error. Uji coba kebutuhan asupan
dilakukan, tetapi jangan terlalu banyak memberikan. Info dokter hewan, pastikan
kucing tidak diare. Jika mereka diare berarti tidak cocok dengan jenis makanan
yang dikonsumsi.
2.
Beri makan dengan ritme dan waktu yang tepat.
Atur jadwal makannya agar tidak berlebihan dan kucing pun memilliki jam makan
yang tepat seperti manusia.
3.
Selain asupan makanan, beri tambahan dengan
vitamin yang dapat dibeli secara online dan terpercaya.
4.
Mencari tahu. Cari tahu dan cari info untuk
produk yang layak dengan membandingkan dari referensi informasi online tentang
kualitas dan spesifikasi dan kandungan zat serta vitamin pada kucing penting
diketahui agar sesusai.
5.
Saling tukar informasi dengan sesama pencinta
kucing.
Nah, dari hasil pengalaman selama ini, saya pun mendapatkan
cara terbaik untuk memberi makan si kucing-kucing peliharaan. Dengan menghitung
biaya yang dikeluarkan selama sebulan, saya bandingkan dengan kebutuhan kucing
selama sebulan tersebut, lalu disesuaikan dengan pendapat dari kawan cat
lovers, ternyata yang terbaik adalah kami membeli secara karungan. Kawan cat
lovers memberikan gambaran, setelah ia beli karungan dapat dipakai selama tiga
bulan, lebih menguntungkan mengurangi budget hingga limaratus ribuan sampai
satu jutaan.
Dok.Pri: Dua anak kucing yang tersisa dari Jacklien. Setelah Jacklien menghilang dan satu anaknya hilang bermata biru. Warna putih kucing adopsi dari induk berbeda
Selain itu, dengan jenis makanan kering karungan, membantu
kucing agar giginya lebih kuat dan tidak ada karang di giginya, beda bila
kucing-kucing sering kali diberikan makanan basah, menurut dokter dan benar
adanya mulut dan giginya akan kurang sehat.
Dokpri: anak kucing liar ikut di rumah
Untuk makanan karungannya pilihannya jatuh pada Maxi ukuran
20 Kg, kucing tidak pernah bosan memakannya. Lebih asiknya lagi bisa berbagi
dengan kucing-kucing liar yang mampir ke rumah, selama tiga bulan pun masih
tersisa dari kucing-kucing kami. Senang jadinya, bisa ngirit dan memuaskan
mereka.
Dokpri: Pesanan Maxi ukuran 20 kg datang by Ojol |
0 komentar:
Posting Komentar