"Mom...look at, this my picture....house kita" haha... sambil senyum geli sendiri.
Makin berani ajah Emily berekspresi komunikasi bahasa Inggris, bukan cuma dirumah dimana pun dia sempatkan bicara pake bahasa Inggris. Biar belepotan, tapi sudah cukup banyak kosa katanya. Apalagi intonasinya pas banget.
Emily senang banget nonton kartun berbahasa inggris, malah kadang sampai terbawa emosinya, tertawa geli sampai menangis. kok bisa? karena kebiasaan, jadinya dia suka tanya sama saya apa sih artinya ini mah, itu mah? terus dimana pun kesempatannya dia suka tanya lagi, "mah artinya door apa?, bird apa? dan lanjut apa saja yang dia pengen tahu. hobinya nonton tv kabel.. sudah pasti channel anak-anak.
85% hak dia buat kuasain channel anak. Dua kakak lebih banyak manutnya.
Sewaktu budget masih nga menentu dan belum pasang tv kabel Indovision, anak-anak terbiasa dengan tontonan tv lokal, tapi dijam tertentu. Saya atur jadwalnya, khusus buat tontonan anak-anak paling bersahabat disiang hari dengan #SiBolang sama #laptopsiunyil, sudah pasti ada ajah jedanya...iklan apa saja jadi tontonan mereka yang ditayankan stasiun tv. Dari sinilah yang kadang bikin greget, dari iklan saja kadang adanya didikan ngak baik, anak jadi terpengaruh bahasa dan pesan dari tontonan. Inilah yang bikin saya merasa sedih! Tontonan anak di tv nasional membuat anak cepat dewasa belum waktunya, tahu ngak meski tahu! dan kurangnya pesan moral, justru banyak di jejeli sinetron di jam anak. beberapa bulan lalu dua kakaknya pernah demam nonton GGS sama apa gitu, saya lupa, karena pengaruh teman-teman main dan sekolahnya. Tapi pasa saya temani beberapa kali tontonan tersebut ternyata ngak baik buat mereka, justru ngajarin ngak benar. Akhirnya sempat kesal-kesalan sama saya sampai nangis segala beberapa hari karena saya ngak kasih. Setelahnya saya alihkan dengan kegiatan lainnya, alhasil mereka lupa dengan sendirinya.
Benar adanya pesan edukasi yang diterapkan #AyahEdi untuk tertular kepada keluarga lainnya khususnya pencinta keluarga Indonesia. Agar kurangi menonton tv, bahkan tidak perlu adanya tayangan televisi dirumah. Nah, ini masih buat saya berat. Karena saya masih memberikan anak peluang untuk menonton tv dijam tertentu, sudah pasti tontonan yang baik untuk mereka. Kalau kami pribadi sebagai orangtua berusaha untuk menghilangkan kebiasaan menonton tv yang akan menular kebiasaan buruk buat mereka, apalagi ketika kita menonton tayangan dewasa ternyata anak ada disebelah kita. Bisa menjadi bencana ilmu bagi anak. Makanya setelah mendengar informasi dan pengetahuan dari Ayah Edi, kami sebagai orangtua justru lebih mengalah untuk tidak menonton apa-apa dikala anak ada atau sekedar menenami tontonan mereka dikala jam tontonannya.
Bagi saya jendela pengetahuan dan ilmu bukan hanya dari buku, tapi... tayangan edukasi, termasuk dari tv kabel mempunyai peranan yang sama.
Anak menjadi tahu dunia dengan tayangan tv edukasi, bukan hanya tentang Indonesia. Mereka bisa lihat kehidupan anak dari belahan dunia lain. Meski dalam bentuk kartun banyak pesan moral yang disampaikan. Apalagi ditambah komunikasi bahasa selain Indonesia, jelasnya bahasa Inggris. Bikin mereka pintar berekpresif dan intonasinyang baik ketika mengucapkan kosa kata. Terlebih saya rasain pada Emily.
Emily tanpa segan dan canggung komunikasikan bahasa Inggrisnya dimanapun, dan kalimatnya hampir mendekati sempurna dengan lebih dari tiga suku kata. Inilah yang buat saya senang, dia bukan hanya nonton. Tapi bahasanya diserap dan tanpa segan dipraktekin lagi. Senangnya lagi mempengaruhi intonasinya.
Inilah yang buat saya tetap menjadikan tv bahan ajar anak-anak, terutama buat mereka di bawah usia Balita, termasuk Emily dari usia 4 tahun lebih sudah membiasakan berusaha bicara bahasa Inggris meski masih 'balelol' hihi.... tapi saat ini sudah sangat lumayan. Senangnya lagi, mereka ambil kebaikan dari pengajaran, buat saling menghargai dan santun.
dok.pri: Emily sewaktu menunjukan gambarnya sambil menggunakan Bahasa Inggris |
0 komentar:
Posting Komentar