Jumat, 14 Agustus 2015

Nasib Tomat Garut Disepanjang Jalan

Nasib tomat dijalan Cikajang Garut, disepanjang jalan terbuang percuma. Menyedihkan! Menurut Fikka S. Pemilik photo yang melihat langsung kondisi dilapangan ternyata perilaku ini sengaja dilakukan oleh para petani perkebunan dalam mengahadapi kegalauan harga jual tomat yang jauh dibawah harga proses perkebunan.

Untuk tomat ranum ini hanya di hargai Rp. 200perak/kg.  Sehingga hasil panen tomat sengaja dibuang oleh petani, atau dibagikan secara gratis. Para petani letih bercampur lelah dibawah terik matahari bercocok tanam, menanam benih sampai bertumbuh hingga berbuah menunggu panen, dan itu semua adalah proses waktu! Tapi pada kenyataannya keringat mereka hanya dihargai dengan nilai uang berjumlah perak bukan puluhan bahkan ratusan, buat perkilonya saja Rp. 200perak, tentunya petanilah yang menjadi korban!

Pada umumnya harga tomat dipasaran atau diwarung biasanya dijual dengan harga Rp. 1000/butir, menyedihkan. Masalah yang muncul dilapangan hasil panen petani di Indonesia dilimpahkan kepada mekanisme pasar, sehingga sedikit demi sedikit bukan hanya lahan yang alih fungsi, tetapi juga petani.

Sayangnya sayuran seperti ini nga bisa bertahan lama, dipetik mengkel beberapa hari kemudian merona. Beda dengan bawang dan lada atau rempah lainnya, banyak tengkulak minat. Terbesit sempat berpikir untuk mereka sendiri saling mendukung dan punya link dari jenis sayur mayur yg berbeda atau tanam sayur mayur dgn bbgai jenis sesuai jenis tanah disana, seperti yang dilakukan orangtua teman kami di Bandung-lembang mrk saling mendukung ssama petani krn mekanisme pasar spt itu, langsung jadi marketing jg, dia menaman berbgai sayur mayur dgn jenis tnh lembang... tekadnya smp langsung penjual COD, atau bawa mobil bak terbuka cr pangsa pasar sendiri.

 Menjadi PR besar untuk lebih memajukan usaha kecil menengah oleh pemerintah, dengan program pemerintah menambahi atau merivisi menjadi kebaikan buat murid dan orang tua. Semoga petani dan pertanian Indonesia akan semakin dilirik oleh pemerintah, tidak dianak tirikan!

Fb: levin lme
Tw: levinaika
Blog : levinayanti7@gmail.com

1 komentar:

Mimi Affandi mengatakan...

Antara sebel dan kasihan. Sebel karena buang-buang makanan, kasihan karena petani jadi korban :(