Disetiap lembaran kehidupan
adanya nikmat kehidupan karena berkah dan ridho Allah, jika Allah Ta'ala sudah ridho,
segalanya yang dijalani semakin mudah. Setiap langkah dengan diiringi berkah Allah,
hidup akan semakin nikmat. Kenikmatan menjalani aktivitas kehidupan akan terasa
setiap saat, Untuk ridhoNya yang hadir bagi umatnya yang selalu berdoa dan mengharapkan
dengan penuh keikhlasan berbekal doa serta sikap dan perilaku
keseharian semakin berkah disetiap langkah hidupnya. Bagaimana hidup
ketika tidak mendapatkan ridho serta berkah dari Allah? Terasa hidup adalah
beban dan hampa, yang ada hidup adalah masalah yang tidak terpecahkan, hidup
adalah kepenatan. Apakah mau hidup sepert ini?
Dalam perjalanan kehidupan,
lembaran Al Quran adalah menjadi bagian dari lembaran kehidupan umat muslim,
dengan berusaha menyimak isi dari Al Quran: surat Ar-Rum: 38, Allah berfirman: “Maka
berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalananan. Itulah yang lebih baik bagi orang yang
mencari keridhaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [Ar-Rum
: 38]
Dalam ayat tersebut, berusaha menyelami
bagian dari terjemahan dan informasi tentang pengertian ayat tersebut, bahwa
untuk mendapat berkah dan ridho Allah Azza Wa Jalla, diantaranya dengan berbagi
diiringi keikhlasan memberinya. Banyak para Ustadz/Ustadzah/pemuka agama
mengatakan sebaik-baiknya kita haruslah bersadaqoh kapanpun dan dimanapun,
karena dengan bersadaqoh akan menolak segala keburukan dan menghantarkan segala
kebaikan, serta diiringi kunci keikhlasan.
Dalam kisah-kisah Nabi-nabi,
Rosullullah, kisah sahabat Nabi serta kisah lainnya, banyak diceritakan bahwa
kunci kebaikan dalam kehidupan adalah memiliki perilaku hidup berbagi dan
menyayangi. Seperti dalam buku “Kisah Nabi Muhammad SAW Dan Kisah Ajaib Lainnya”,
banyak kisah dari Al Quran serta hadist dan riwayat yang dipercaya
sumbernya menjadi bahan pembelajaran bagi para pembaca dan menjadi referensi
pembelajaran untuk mendidik anak-anak berkarakter Islam, khususnya untuk menjadi pesan moral yang sangat berguna bagi pembaca
dan pendengarnya.
Banyak kisah juga yang dapat dipetik dan diselami hikmahnya,
bahwa nabi kadang seperti manusia yang memiliki kekurangan juga pada umumnya, membutuhkan teguran serta saran dari sekililingnya, bahkan
teguran dari Allah. Seperti kisah yang dapat disimak pada buku tersebut: “Nabi Ibrahim AS Dan
Orang Majusi” (hal.: 59-61). Dalam kisah ini dijelaskan bahwa Nabi Ibrahami AS
memiliki kesalahan alam menyampaikan serta mengambil keputusan untuk menilai
perangai serta pribadi seseorang dengan agama serta latar belakangnya, padahal
Allah hingga usia orang majusi 70 tahun memberikan rejeki kepadanya dan tidak pernah
memutusnya. Maka Nabi Ibrahim AS pun mendapat teguran untuk tetap agar tetap memberikan
hidangan kepada semua tamu tanpa kecuali non-muslim. Dengan perangai seorang
nabi Ibrahim AS yang berusaha keras mencari seorang Majusi yang tidak dipersilahkan bertamu dan
kembali di undang kerumah beliau kembali, membuat Majusi penasaran dan
menanyakan alasannya, setelah dijelaskan, dengan sendirinya teriring ijin Allah hatinya tergerak
memeluk Islam.
Kisah lainnya: “Sedekah Seorang Wanita”
(hal.: 62:64), dengan kelembutan serta keiklasannya berbagi roti kepada seorang
pengemis, hinga gandum yang turut dibawanya pun tertiup angin, dia tetap ikhlas dan hanya ingin
mengetahui apakah Allah Ta’ala pula yang memerintahkan untuk menerbangkannya,
hal ini ditanyakannya kepada Nabi Sulaiman AS, ternyata benar adanya Allah jua
lah yang memerintahkan angin untuk meniupkannya kepada seorang pedagang kaya
raya yang mengalami musibah terkatung-katung ditengah lautan, dengan nazarnya: “Jika
ada yang memberiku gandum, aku akan memberi separuh hartaku kepadanya.” Dan Allah
jualah yang mengantarkan gandum untuknya dari seorang wanita. Hingga Nabi
Sulaiman AS mencari pedagang tersebut untuk menempati janjinya. Pada akhirnya
dari keikhlasan wanita bersedekah dan berbagi, Allah berkahi serta Ridhoi hidupnya dengan berlimpah
harta dari sedekah tiga buah roti kepada pengemis.
Kejadian atau peristiwa ini pun
menjadi mujizat dalam kisah ajaib bagi kehidupan umat muslim saat ini, serta banyak sekali
kisah yang terungkap dari memberi dan berbagi saat ini, seperti dari kisah sakitnya semakin
membaik, hartanya semakin berlimpah, bahkan dari kisah saya pribadi pun ada. Dari
ridho dan berkah Allah jualah kehidupan semakin berkah, entahlah bagian
keikhlasan yang mana dari sedekah yang Allah ridhoi, tetapi disetiap doa
dan langkah selalu berharap Allah selalu ridho disetiap usaha dan upaya kita.
InsyaAllah.
"Buku Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW bisa dibeli di MatahariMall.com"
1 komentar:
Indahnya hidup bila saling berbagi. Kita harus meneladani dan mengambil pelajaran dari kisah Nabi terdahulu. Artikel yang bagus.
Posting Komentar