Selasa, 31 Mei 2016

Berbekal Berbagi dan Bersedekah Dalam Meraih Ridho Allah Ta'ala



Disetiap lembaran kehidupan adanya nikmat kehidupan karena berkah dan ridho Allah, jika Allah Ta'ala sudah ridho, segalanya yang dijalani semakin mudah. Setiap langkah dengan diiringi berkah Allah, hidup akan semakin nikmat. Kenikmatan menjalani aktivitas kehidupan akan terasa setiap saat, Untuk ridhoNya yang hadir bagi umatnya yang selalu berdoa dan mengharapkan dengan penuh keikhlasan berbekal doa serta sikap dan perilaku keseharian semakin berkah disetiap langkah hidupnya. Bagaimana hidup ketika tidak mendapatkan ridho serta berkah dari Allah? Terasa hidup adalah beban dan hampa, yang ada hidup adalah masalah yang tidak terpecahkan, hidup adalah kepenatan. Apakah mau hidup sepert ini? 

Dalam perjalanan kehidupan, lembaran Al Quran adalah menjadi bagian dari lembaran kehidupan umat muslim, dengan berusaha menyimak isi dari Al Quran: surat Ar-Rum: 38, Allah berfirman: “Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalananan. Itulah yang lebih baik bagi orang yang mencari keridhaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [Ar-Rum : 38] 

Dalam ayat tersebut, berusaha menyelami bagian dari terjemahan dan informasi tentang pengertian ayat tersebut, bahwa untuk mendapat berkah dan ridho Allah Azza Wa Jalla, diantaranya dengan berbagi diiringi keikhlasan memberinya. Banyak para Ustadz/Ustadzah/pemuka agama mengatakan sebaik-baiknya kita haruslah bersadaqoh kapanpun dan dimanapun, karena dengan bersadaqoh akan menolak segala keburukan dan menghantarkan segala kebaikan, serta diiringi kunci keikhlasan. 

Dalam kisah-kisah Nabi-nabi, Rosullullah, kisah sahabat Nabi serta kisah lainnya, banyak diceritakan bahwa kunci kebaikan dalam kehidupan adalah memiliki perilaku hidup berbagi dan menyayangi. Seperti dalam buku “Kisah Nabi Muhammad SAW Dan Kisah Ajaib Lainnya”, banyak kisah dari Al Quran serta hadist dan riwayat yang dipercaya sumbernya menjadi bahan pembelajaran bagi para pembaca dan menjadi referensi pembelajaran untuk mendidik anak-anak berkarakter Islam, khususnya untuk menjadi pesan moral yang sangat berguna bagi pembaca dan pendengarnya. 

Banyak kisah juga yang dapat dipetik dan diselami hikmahnya, bahwa nabi kadang seperti manusia yang memiliki kekurangan juga pada umumnya, membutuhkan teguran serta saran dari sekililingnya, bahkan teguran dari Allah. Seperti kisah yang dapat disimak pada buku tersebut: “Nabi Ibrahim AS Dan Orang Majusi” (hal.: 59-61). Dalam kisah ini dijelaskan bahwa Nabi Ibrahami AS memiliki kesalahan alam menyampaikan serta mengambil keputusan untuk menilai perangai serta pribadi seseorang dengan agama serta latar belakangnya, padahal Allah hingga usia orang majusi 70 tahun memberikan rejeki kepadanya dan tidak pernah memutusnya. Maka Nabi Ibrahim AS pun mendapat teguran untuk tetap agar tetap memberikan hidangan kepada semua tamu tanpa kecuali non-muslim. Dengan perangai seorang nabi Ibrahim AS yang berusaha keras mencari seorang Majusi yang tidak dipersilahkan bertamu dan kembali di undang kerumah beliau kembali, membuat Majusi penasaran dan menanyakan alasannya, setelah dijelaskan, dengan sendirinya teriring ijin Allah hatinya tergerak memeluk Islam. 

Kisah lainnya: “Sedekah Seorang Wanita” (hal.: 62:64), dengan kelembutan serta keiklasannya berbagi roti kepada seorang pengemis, hinga gandum yang turut dibawanya pun tertiup  angin, dia tetap ikhlas dan hanya ingin mengetahui apakah Allah Ta’ala pula yang memerintahkan untuk menerbangkannya, hal ini ditanyakannya kepada Nabi Sulaiman AS, ternyata benar adanya Allah jua lah yang memerintahkan angin untuk meniupkannya kepada seorang pedagang kaya raya yang mengalami musibah terkatung-katung ditengah lautan, dengan nazarnya: “Jika ada yang memberiku gandum, aku akan memberi separuh hartaku kepadanya.” Dan Allah jualah yang mengantarkan gandum untuknya dari seorang wanita. Hingga Nabi Sulaiman AS mencari pedagang tersebut untuk menempati janjinya. Pada akhirnya dari keikhlasan wanita bersedekah dan berbagi, Allah berkahi serta Ridhoi hidupnya dengan berlimpah harta dari sedekah tiga buah roti kepada pengemis.

Kejadian atau peristiwa ini pun menjadi mujizat dalam kisah ajaib bagi kehidupan umat muslim saat ini, serta banyak sekali kisah yang terungkap dari memberi dan berbagi saat ini, seperti dari kisah sakitnya semakin membaik, hartanya semakin berlimpah, bahkan dari kisah saya pribadi pun ada. Dari ridho dan berkah Allah jualah kehidupan semakin berkah, entahlah bagian keikhlasan yang mana dari sedekah yang Allah ridhoi, tetapi disetiap doa dan langkah selalu berharap Allah selalu ridho disetiap usaha dan upaya kita. InsyaAllah.


"Buku Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW bisa dibeli di MatahariMall.com"

1 komentar:

Les Privat Jakarta mengatakan...

Indahnya hidup bila saling berbagi. Kita harus meneladani dan mengambil pelajaran dari kisah Nabi terdahulu. Artikel yang bagus.