Sabtu, 13 Mei 2017

Workshop VLOG bersama Mas Teguh Sudarisman




Suasana nyaman Warung Tekko Bekasi di lt. 2 - Dokpri
Bertempat di Warung Tekko Minggu lalu di tanggal 7 Mei 2017 dengan suasana nyaman dan bersahabat seorang mas Teguh  yang berlatar belakang pendidikan Tehnik Kimia dengan lugas mengantarkan peserta seminar kedalam suasana pelatihan kehebatan sebuah handphone pintar (smartphone) bisa meghasilkan karya, kisah, dan berbagi informasi lebih indah dalam bentuk video berdurasi 3-5 menit yang mengagumkan. Lanjut saya pun terkesima dengan informasi yang begitu di detail dari mas Teguh dan saya rangkum dalam bentuk tulisan ini, pastinya buat saya sendiri sangat bermanfaat dan semoga teman pembaca pun sama. Silahkan menyimak tulisan saya. 

Mas Teguh ketika menyampaikan materi - Dokpri


Untuk sebuah karya video yang diminati sudah tentu harus menghasilkan karya yang spektakuler dan memiliki makna, pesan dan informasi untuk kebutuhan pemirsa. Trend saat ini adalah Interpreuner yaitu segala sesuatu dilakukan dan dihasilkan sendiri dan trend ini dapat kita peroleh di Smart Phone, pastinya sudah paham banget bagi mereka yang memang kebutuhan kesehariannya adalah menggunakan smart phone, dari merekam, mencatat, memotret, maupun berbagi informasi secara cepat, tepat dan tentunya On Line. Bikin video pakai smart phone! Semua orang suka, coba saja menjelajah di Youtobe, berapa juta orang bisa menghasilkan uang dengan cepat, dengan hasil karya fantastik hanya berkisar 5-7 menit. Tetapi menurut penelitian mencatat bahwa perhatian manusia adalah 8 sampai 25 detik sisanya pikiran akan melalang buana, jika kita tidak fokus pada ketertarikan manusia, maka rasa penasaran dan ketertarikan pemirsa akan buyar menuju ketertarikan yang lain. Maka mas Teguh menjelaskan bahwa durasi yang ideal untuk membuat suatu video singkat yang membawa minat pemirsa adalah berkisar 2-3 menit. Dengan rincian sebagai berikut:

contoh Tripod - dokpri


1 shut= 5 detik -> 3 menit video
12 shut/menit X 3 menit
= 36 Shut
Untuk meng-edit video menggunakan Smart Phone akan lebh cepat, isi video bisa kisaran Informasi dan hiburan.

contoh peralatan Video -Dokpri
Yuk, Mulai bikin Video! Hal-hal yang meski dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum membuat Video:
1.     Apakah saya perlu membuat Video?
2.     Siapkan alat Shut dan meng-edit
3.    Siapkan aplikasi shut dan meng-edit
4.   Pelajari perangkat keras dan lunak itu
5.   Pelajari konsep dan tehnik shut
6.   Merencanakan liputan
7.   Melakukan shut
8.  Melakukan editing
9.Upload Youtobe dan Channel Video
1. Sharing di Medsos



Untuk alat-alat yang diperlukan berupa:
1  .       Smartphone
2  .       Tripod
3  .       Holder Tripod
4  .       Remote Kontrol/Tongsis
5  .       Handphone
6  .       Video recorder
      Meski diperhatikan pada perangkat hp bahwa Full XD akan menghasilkan kualitas video lebih bagu di bandingkan XD (biasa)

Untuk aplikasi Shut, mas Teguh menyarankan menggunakan Aplikasi Power Director karena simple dan nyaman dalam penggunaannya untuk handle video. Berikutnya yang perlu diperhatikan:
1  .       Cek Resolusi Video
2  .       Kualitas dan hasil video
3  .       Cek RAM (yang paling bagus di atas 64 GB)
4  .       Cek internal memori
5  .       Cek memori tambahan
6  .       Cek ukuran layar
7  .       Cek kualitas GSM

Macam-macam Aplikasi yang dibutuhkan untuk Video, berupa:
1  .       Aplikasi syuting Video:
Android: App. Kamera bawaan, Cinema FV-5, Lapse it (Time-lapse Video)
IOS: App. Kamera Bawaan, Pause Video
2  .       Apps. Editing Video
Android: Filmore Go, Power Director, Viva Video, Kine master
IOS: Imovie, SPLICE
3  .       Apps. Editing Photo
Android & IOS: Snapsood

Berikut karya video saya pertama dengan menggunakan aplikasi Power Director:



Pengumpulan Bahan Pendukung, berupa:
Sumber-sumber untuk menyiapkan database musik latar dapat di unduh di lokasi berikut:
Youtobe, Bendsound.com, FreeMusicArchive.org, JoshWoodward.com, FreeSountrackMusic.com, Incompetech.com dan Looperman.com – musik intro
Dalam perencanaan liputan, tentunya kita dan visi dan misi yang terpikirkan ataupun dipikirkan bisa jadi dari IDE CERITA di dapat dari dengerin musik latar dulu? Lanjut, mencari subjek yang akan di Syuting, menentukan setting/lokasi, mencari aktor dan aktris. Selanjutnya membuat SKENARIO, dan inilah bagian terpenting berupa alat dan produk apa yang meski dipersiapkan dalam menghitung biaya.

Saya coba lagi di karya kedua, masih perlu berlatih terus 😅😀😀😀



Dalam perekaman sebaiknya merekam dengan posisi Landscape (mendatar) bukan Potrait (vertikal) untuk menghasilkan video dengan layar penuh, kecuali untuk FB Live. Ketika mensyut perhatikan komposisi, angle, dan cahaya dan syut sesuai dengan urutan waktu/cerita.

TIP syut 10 detik: Tarik Nafas kalau tidak pakai tripod.

TIP SYUT & EDIT
1  .       Jangan asla ‘Shoot First, Think later’ (shut tanpa tujuan)
2  .       Sekurangnya bikin rancangan ceirta videonya mau seperti apa
3  .       Observasi dulu situasi tempatnya seperti apa agar dapat ide bagaimana jalan cerita videonya
4  .     Jangan abaikan faktor akivitas manusia. Dalam video trave, adanya manusia/turis yang beraktivitas di obejk wisata membuat video it ‘hidup’
5  .    Adanya kutipan bicara dari nara sumber akan membuat video Reports lebih hidup. Jika ada kutipan  narasumber, pastikan suaranya cukup dan jelas
6  .   Jangan menggerak-gerakan kamera dari kiri ke kanan, karena sudah pasti akan goyang! Bila mau shoot sepert itu gunakan stablilizer atau triopod
7  .  Syuting Cut to Cut (sepotong demi sepotong) dengan angle berbeda kalau ingin memperoleh gambaran utuh dari suatu benda atau tempat
8  .      Tahu kapan harus berhenti shut (yaitu kalau merasa action untuk itu sudah cukup)
9  .    Strick/kejamlah dalam mengedit, kalau ada 1 frame durasinya lebih dari 10 detik penonton akan mulai bosan
1  .   Sebaiknya, jika satu frame dengan banyak objek di-shoot terlalu singkat, penonton tidak akan bisa menikmati syut.


Baiklah, teman-teman pembaca, selamat mencoba dan berkarya. Oiyah satu lagi untuk lebih menikmati informasi dan mempelajari karya-karya perjalanan mas Teguh, bisa di miliki dalam satu bukunya yaitu Travel Writer Diaries, saya pun suka tulisannya lugas dan simple. 

Buku karya mas Teguh