Baru sempat dan mendapatkan mood berbagi kisah pendaftaran pesantren anak di tanggal 18 Desember, sayang dilewatkan momen ini buat saya pun dapat mengenangnya secara pribadi,. Semoga bermanfaat juga buat teman-teman pembaca.
Mendapatkan informasi referensi dari teman guru IQRO untuk lanjutan SDIT anak di Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HAKA), awalnya ragu untuk maju mendaftar karena waktu yang sangat mepet hanya tersisa satu minggu lalu akan di tutup pendaftaran. Dengan di yakini oleh teman kedua teman guru Ibu Reni dan Ibu Iffah untuk perbaikan kualitas pendidikan anak dan menyerahkan kepada ahlinya, menjadikan saya berani meyakinkan suami untuk mendaftarkan anak pertama kami mendaftar dan ikut Tes PSB di HAKA.
Dok.Pri: Lanika sedang berbaris persiapan upacara |
Putri kami tidak ingin pesantren sebelumnya, bila dengar kata pesantren yang ada dibenaknya adalah diasingkan dari keluarga, dikarenakan kesalahan cara penyampaian kami ketika emosi kepadanya jika dia nggak mau diatur. Kesalahan inilah yang harus kami tebus karena kekurangan dan ketidakmampuan kami mendidik dengan baik secara phiskologis dan agama. Alhamdulillah anak pertama kami termasuk cerdas di atas rata-rata dan sayang jika salah asuh dan kurang mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari sekolah dan rumah sebelumnya. Dengan kami sebagai orangtua memperbaiki komunikasi dalam meyakininya dan pendekatan yang baik, kami dapat meyakininya untuk observasi dahulu melihat lokasi pesantren.
Dok.Pri: Sebelum mulai upacara mengabadikan diri di plang MTS |
Alhamdulillah, observasi dan merasakan lingkungan pesantren berjalan lancar dan Lanika langsung jatuh cinta melihat santriwati yang ramah, ibu guru yang memberikan kenyamanan berdampingan untuk menunjukan setiap sudut menuju ruang kelas dan kediaman santriwati hingga masjid dan kantin. Semuanya begitu nyaman dan tenang, ditambah wajah-wajah ceria dan cerah santriwati menyambut kedatangan kami ketika ingin melihat ruang tidurnya.
Dok.Pri: Upacara berlangsung khimat dan rapih |
Dan, anak kami setuju untuk turut serta mengikuti tes. Tetapi tidak saat itu kami langsung mendaftar. Dengan berbekal soal latihan yang dapat dibeli di tempat photo copy dari tahun sebelumnya atau bisa dilihat di website HAKA. Kami persilahkan Lanika berpikir hingga Rabu (tiga hari sebelum penutupan pendaftaran). Dengan doa dan intropeksi diri masing-masing dari kami sebagai orangtua bermohon keputusan yang terbaik darinya, dan Alhamdulillah dia setuju lahir bathin untuk turut serta didaftarkan, lanjut yang kami lakukan adalah:
* Mendaftar tengah malam ketika web lebih sepi dikunjungi
* Mengisi form pendaftaran online, lanjut mendapat notifikasi ke telpon dari no HP yang di daftarkan
* Melakukan pembayaran biaya Tes Masuk
Dok.Pri: Absensi tes Lisan |
Di tanggal 18 Desember, kami berangkat di Jam 2.00 am dini hari. Sampai di keluar gerbang tol Kuningan, Jawa Barat, baru tersadarkan si Ayah baru tadi malam kasih info sms notifikasi hari ini ujian dan di info tersebut diharuskan print kartu tes ujian dan menempelkan pas photo 3x4, jadi buyar pikiran karena kelupaan suami! bingung di jam 6 pagi warnet mana yang buka dan dimana?! Akhirnya khawatir berdebat kami hanya minta di turunkan dahulu fokus kepada anak yang ingin ujian. Dengan memutar otak dan berusaha yang terbaik saya cari info loket yang bisa menerima jasa print di lokasi, ditunjuknya loket penukaran kartu. Dengan harap cemas dan bermohon kemudahan dari Allah, Alhamdulillah Ibu/Bapak diloket membantu untuk memberikan dengan mudah dicarikan data Lanika tanpa ada bukti kartu pengganti dan bersyukur dia pun tetap tenang hanya menegur saya dengan ucapan, "lupa, ya!"
Dok.Pri: Lanika tes Lisan bacaan Al Quran |
Di jam 7.30 wib, dilakukan upacara pembukaan dan doa lanjut calon santri beriringan dengan kakak pendamping yang membawa plang sesuai dengan no. barisan di antarkan keruang tes tertulis dan lisan. Soal tertulis berjeda kisaran 15 menit, untuk tahap lisan ketika Lanika menceritakan kembali bahwa ditanyakan hapalan sudah berapa juzz dan prestasi yang didapat, dia katakan bahwa satu juzz hapalan tapi belum hapal banget, membuat saya menciut, tetapi lanjut saya katakan berserah diri sama Allah meski hati ini benar-benar menciut karena bisa jadi dan kemungkinan besar hapalan calon santi sudah di atas 1 juzz. Tetap berusaha berpikir positif dan tak luput melafadzkan serta meninggalkan doa di atas langit HAKA untuk putri kami agar Allah ijinkan untuk di titipkan, karena Allah maha tahu pada yang ada dari kami sebagai orangtua, dan memang benar adanya Allah begitu sayang Lanika juga kami atas segala kekurangannya, Allah ijinkan putri kami menjadi bagian dari HAKA. Ya Allah, menjadi hadiah terindah di jelang tutup tahun 2016, dari segala kekurangan kami Allah berikan hadiah berkah Lanika masa depannya yang lebih baik. Maka tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah jika sudah berkehendak, Kun Fayakun!
Dok.Pri: Sempatin merapal doa sambil berfose dengan wajah bantal di HAKA |
Jazakumullah Khoir atas segala doa keluarga dan sahabat serta rekan semua untuk keberhasilan Lanika melewati tahap uji masuk HAKA dan lulus di terima. Barakallah Lanika, semoga cita-citamu untuk agama, diri, masyarakat, dan Indonesia serta saudara-saudari dimanapun kamu berinteraksi Allah mudahkan jalannya dan Allah ridho dengan cahanya-Nya menjadikan anak kami bagian dari umat muslim membesarkan agama Allah dan ridho dengan segala cita dan cintanya. Aamiin
Dok.Pri: waktu jeda jelang tes lisan asik makan cemilan di temani adik |