Selasa, 18 September 2018

Sekotak Salad

Analagi tertarik tanpa meminta
Kisaran 2 hari lalu,  saya tertarik dengan beberapa kawan yang telah asik menikmati salad buah berlumur keju dan cream salad.  Tak terpikirkan untuk tanya beli di mana dan rasa bagaimana, cukup hanya tertarik.
Tanpa meminta dan berdoa,  salad itu datang dari kawan beda lokasi, datang ke rumah dengan bahagia dengan porsi ukuran lebih besar dari yang saya lihat waktu itu.  Di sini saya pahami analagi tertarik tanpa meminta,  ternyata Allah telah siapkan dengan kondisi menjadi rejeki tak terduga. Bagaimana dengan rejeki-rejeki lainnya?  Semakin saya pahami begitu banyak rejeki yang di minta datang dengan proses berbeda-beda dan ada di hadirkan tanpa berdoa menjadi rejeki tak terduga. Semakin di selami terutama pada rejeki sehat akal ini dalam menghadapi masalah. Serta sehat rohani dan jasmani,  untuk siap berserah diri ketika ada di tepian jurang kehimpitan...  Ya berserah diri hanya Allah yang mampu meraih tangan ini dan merangkul-Nya dengan menghadirkan orang-orang terkasih dan baik hati untuk menguatkan misi hidup ini.
.
.
Ketika berani berdoa untuk mendapatkan cinta-Nya,  Allah pun uji dengan cinta-Nya.  Dengan akal sehat berusaha memahami maksud-Nya,  Allah jua-lah yang memberikan solusi-Nya, dengan cara berserah diri mengucapkan Istighfar.  Ketika Allah hadirkan ujian dan masalah tiap proses kehidupan ada maksud Allah yang di hubungkan dengan doa dan jalan yang pernah di pilih dan di jalani untuk di perbaiki.
.
.
Dari sekotak salad saya belajar arti rejeki datang dengan cara-Nya.  Bisa jadi menyakitkan tapi nanti-nya berujung indah.
.
.
Doa terkabul dengan berbagai cara dan keunikan.  Ketika minta A belum tentu Allah berikan  A bisa jadi B yang lebih baik,  bisa jadi C yang semakin baik. 
.
.
Semakin menyelami nikmat begitu luas, semakin merunduk bahwa hidup dipenuhi keberkahan yang selalu patut di syukuri
Ar-Rahmān : 13
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?